Kehidupan Baru Cella KotaK di Yogya, Berawal dari Fobia dan Cari Ketenangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Mario Marcella atau kerap disapa Cella memiliki kehidupan baru di Yogyakarta.

Gitaris band KotaK ini telah memutuskan untuk tinggal di pinggir sawah di sebuah daerah di Yogya untuk mencari ketenangan.

Cella membagikan keseruan kehidupan barunya yang sangat jauh berbeda dari kehidupan ketika di Jakarta.

1. Gara-gara fobia keramaian

Cella rupanya memiliki fobia keramaian sebelum memutuskan tinggal menyendiri di pinggir sawah.

Baca juga: Pindah ke Yogyakarta, Cella KotaK Merasa Jadi Orang Jawa Seutuhnya

Fobia keramaian itu membuatnya stres yang akhirnya menyebabkan sakit lambung.

Gitaris berusia 37 tahun ini lalu sempat beberapa kali masuk rumah sakit dan disarankan pindah mencari tempat tinggal baru yang lebih tenang.

Terbukti, dengan pindah ke pinggiran sawah, Cella sudah tak lagi mengidap GERD dan tak pernah dilarikan ke rumah sakit.

2. Nikmati udara bersih

Udara bersih menjadi salah satu alasan Cella KotaK menikmati rumah barunya di Yogya.

Baca juga: Selain Yogyakarta, Cella KotaK Pilih Bali dan Malang sebagai Opsi Tempat Tinggal

Dengan udara bersih, Cella mulai menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dari sebelumnya.

"Enggak pernah bangun siang, pagi terus. Karena sayang, menurut aku pas tinggal di Yogya oksigen gratis banget di sini," kata Cella.

3. Opsi lain selain Jogja

Sebelum menetapkan Yogyakarta, Cella sebenarnya memiliki opsi tempat tinggal lain, yakni di Bali dan Malang.

Namun karena masih perlu bepergian untuk pekerjaan, Cella memilih Yogya yang notabene memiliki penerbangan lengkap.

Baca juga: Pindah ke Jogja, Cella KOTAK Menikmati Udara Bersih

Pilihannya semakin mantap ketika dipertemukan dengan Carolyna Dewi yang kini menjadi istrinya.

4. Jadi orang Jawa seutuhnya

Kepada Piyu PADI Reborn, Cella KotaK mengaku merasa menjadi orang Jawa seutuhnya setelah menetap di Yogya.

Ada pelbagai hal kecil yang tak pernah ditemui Cella KotaK saat masih tinggal di ibu kota.

"Aku kan orang Jawa, jadi yang aku dapatkan di keseharian di Jakarta tuh enggak pernah dapat. Contohnya sepele Mas, tegur sapa. Itu enggak ada (di Jakarta)," ucap Cella kepada Piyu PADI Reborn.

Padahal hal-hal kecil seperti itu sangat dibutuhkan oleh psikologi Cella KotaK.