JAKARTA, KOMPAS.com - Serial dokumenter besutan sutradara Mark Lewis ini menjadi gambaran nyata dari sisi tergelap manusia.
Pada Mei 2012, warga Monteral, Kanada, diguncang dengan berita pembunuhan mahasiswa Universitas Concordia bernama Jun Lin.
Lima hari sebelum jasadnya ditemukan dalam keadaan termutilasi, Jun Lin dikabarkan menghilang dari apartemennya di wilayah Griffintown.
Baca juga: Film Dokumenter The Social Dilemma di Netflix Gambarkan Seramnya Media Sosial
Setelah sempat melarikan diri ke Paris dan Berlin, pelaku aksi keji ini akhirnya berhasil ditangkap.
Luka Magnotta terindentifikasi sebagai pelaku tunggal pembunuhan ini. Ternyata, aksi kekerasan hingga menghilangkan nyawa bukanlah hal baru baginya.
Pada 2010, Deanna Thompson, John Green, dan sejumlah warganet berusaha memburu Luka dalam kasus berbeda.
Baca juga: Sinopsis My Octopus Teacher, Dokumenter tentang Persahabatan Manusia dan Gurita
Saat itu, Luka mengunggah beberapa video berisi tindak kekerasan yang ia lakukan pada kucing peliharaannya.
Menilai perbuatan ini sudah di luar batas kewajaran, Deanna dan John memimpin tim websleuth untuk mengungkap identitas Luka.
Dari sini, keduanya mulai menemukan berbagai fakta mengerikan soal sang pelaku. Mulai dari penipuan, hingga obsesinya untuk menjadi orang terkenal.
Baca juga: Sinopsis Film Dokumenter Im Leaving Now, Kisah Imigran Tak Berdokumen di Brooklyn
Meski berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti, Deanna mengungkap bahwa kepolisian Montreal tidak bisa berbuat banyak.
Hingga akhirnya tragedi menimpa Jun Lin dua tahun kemudian, dan ketakutan terbesar para detektif amatir ini berubah menjadi kenyataan.
Serial dokumenter Don't F**k with Cats: Hunting an Internet Killer dapat Anda saksikan di Netflix.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.