JAKARTA, KOMPAS.com - Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards bakal kembali digelar pada 27 November 2020 dengan tema "Musik Menyatukan Kita".
Ketua Umum AMI Awards Dwiki Dharmawan mengatakan, jumlah pendaftaran karya mengalami peningkatan sekitar 50 persen.
Totalnya, dari 1.973 karya pada 2019 menjadi 2.971 karya pada tahun ini.
Baca juga: Dapat 2 Nominasi AMI Awards, Tiara Andini: Enggak Bisa Merencanakan kalau Menang Bakal Pidato Apa
"Total ada 53 kategori dan dua penghargaan khusus, yaitu Legenda Musik Indonesia dan Lifetime Achievement," kata Dwiki dalam pertemuan virtual, Rabu (21/10/2020).
Dwiki Dharmawan menjelaskan, pemenang nominasi tidak ditentukan berdasarkan penilaian dewan juri kategorisasi.
Dwiki mengungkapkan, AMI Awards menganut sistem akademis yang sama seperti Grammy Awards di Amerika Serikat.
Baca juga: Tiara Andini Masuk Dua Nominasi AMI Awards: Enggak Sangka Secepat Ini
"Kalau untuk menentukan pemenang, tentunya voting dari anggota voting member suara dari AMI Awards, itulah yang menentukan, menghasilkan pemenangnya nanti," kata Dwiki.
"Jadi bukan dewan juri tertentu atau AMI sendiri dan ini akan diaudit oleh auditor publik juga secara penghitungannya," ucapnya melanjutkannya.
Sementara Ketua Tim Juri Kategorisasi AMI Awards ke-23, Syaharani, mengatakan bahwa proses seleksi dilakukan dengan ketat dan harus mendengarkan karya sebanyak 2.971 lagu secara satu persatu.
Baca juga: Pihak AMI Awards 2020 Pastikan Tak Ada Kategori Titipan
Oleh karena itu, Syaharani memastikan proses pengkategorisasian AMI Awards berdasarkan diskusi yang alot dan tanpa adanya pesanan atau titipan kategori nominasi.
"Mengklasifikasikannya itu membutuhkan diskusi yang sangat ketat. Gimana ya, ini kan permasalahan yang bukan menang dan kalah, tetapi ini masalah colour of genre-nya (pada lagu)," ucap Syaharani.
Terlepas dari proses kategorisasi, Syaharani menjelaskan tentang warna lagu yang ada di industri musik Tanah Air.
Baca juga: Adu Rayu, Kolaborasi Glenn Fredly, Tulus dan Yovie Widianto, yang Raih 5 AMI Awards
Syaharani berujar, dalam rentang waktu tertentu apabila secara tiba-tiba warna lagu menjadi sebuah tren, hal tersebut bisa memiliki sebuah kepentingan untuk dibuatkan kategori tersendiri.
"Jadi sebenarnya enggak bisa dipesan juga karena siapa aja yang mendaftarkan karya itu kan juga tidak bisa diatur, dikendalikan," kata Syaharani.
Oleh sebab itu, Syaharani menegaskan, lagu titipan itu tidak memungkinkan untuk pengkategorisasi nominasi di AMI Awards.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.