"Menurut dia, aku tu begini karena aku tuh kering, memang haus kasih sayang, memang karena butuh sosok ayah, sosok pemimpin, sosok yang bisa dijadikan pegangan gitu, jadi dia kayak mengonfirmasi gitu semua," lanjutnya.
Gisel yang mendengar perkataan tersebut langsung merasa pemikirannya selama ini benar, dan dia menyalahkan masa lalunya.
"(berpikir) 'jadi kayak tuh kan kata psikolognya aja gitu, memang masa lalumu gini, I was blaming my masa lalu," ujar Gisel kemudian.
Sekarang dia sadar kalau mempelajari masa lalu adalah sebuah pembelajaran untuk menjadi lebih baik, bukan dijadikan pembenaran atas sebuah keputusan.
"Masa lalu emang udah masa lalu, harusnya bukan jadiin pembelaan kayak gitu, tapi jadi pembelajaran atau pokoknya itu dijadiin membentuk kita sebenarnya ya, untuk membentuk kita jadi lebih baik sebenarnya, jadi enggak bisa nyalahin masa lalu," kata Gisel.
Baca juga: Dua Alasan Gisel Ikut Indonesian Idol
"Harusnya kita berdamai, kita maafin masa lalu, harusnya bisa ya. Emang pakai Tuhan, kalau enggak emang susah sih," lanjutnya.
Gisel yang berjuang sejak kecil untuk keluarganya, saat itu berpikir kalau dia berhak bahagia sesekali saja.
Ada dorongan-dorongan yang membuatnya berpikir bahwa dia layak bahagia, apalagi setelah masa lalu berat yang harus dijalaninya untuk mencari nafkah.
"Lu ngapain berkorban buat semuanya, seumur hidup loh, come on. Lu masih bisa tahu mendapatkan kebahagiaan, 'you deserve to be happy'," ujarnya.
"Kayak kalau dipikirin, sarap itu dulu kenapa kalimat itu menjadi konfirmasi buat gue gitu, sebenarnya harusnya enggak begitu," kata Gisel sambil menggaruk kepalanya.
Baca juga: Jadi Selebritas, Gisel Berharap Hidupnya Bisa Dijadikan Pembelajaran
Pemikiran-pemikiran berhak untuk bahagia sebagai individu itu yang kemudian diakui Gisel adalah sebuah kesalahan.
Sebagai orang yang telah memutuskan menikah, berkomitmen, seharusnya tidak meletakkan ego pribadi di atas segalanya.
"Cuma, ya, definitely itu pemikiran yang salah sih, ya memang kalau sudah dewasa in that commitment ya memang sudah harus komitmen untuk enggak naruh ego kita di nomer satu, bahwa emang kepentingannya bukan kita doang," jelas Gisel.
Baca juga: Gisel Ungkap Pergulatan Ketika Pernikahannya Bermasalah
"Waktu itu aku enggak punya pengetahuan ini, enggak punya. Semuanya, mungkin ada yang mau kasih tahu aku tolak karena udah kekerasan hatinya, terus banyak penghakiman di masa lalu kayak kurang kasih sayang orangtua dan segala macem," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.