JAKARTA, KOMPAS.com – Perjalanan karier penyanyi serba bisa, Soimah Pancawati tak luput dari kerja kerasnya sedari kecil.
Penyanyi dan seniman tradisional itu merintis kariernya di dunia hiburan Indonesia dari bawah.
Sebelum terkenal dan dibayar mahal seperti sekarang, Soimah pernah mengalami masa sulit. Salah satunya ketika mendapat honor kecil.
Saat berbincang bersama komika Dodit Mulyanto, Soimah menceritakan masa lalu sebelum menjadi penyanyi terkenal seperti sekarang.
Penyanyi asal Pati, Jawa Tengah ini membeberkan penghasilannya saat baru meniti karier.
Sebelum tampi di televisi, Soimah menuturkan penghasilannya sangat sedikit.
Penghasilan paling sedikit adalah ketika ikut pertunjukan wayang semalam suntuk. Saat itu, dia dibayar Rp 10.000.
“Tapi aku pernah wayangan semalam suntuk dibayar Rp 10.000. Wayangan semalam suntuk loh, bayangin sampai pagi loh, sampai pagi sebelum subuh, terus naik jadi Rp 15.000, naiknya cuma Rp 5.000,” tutur Soimah.
Baca juga: Ikut Pertunjukan Wayang Semalam Suntuk, Soimah Dibayar Rp 10.000
Kemudian, Soimah menceritakan pertama kali tampi di televisi adalah TVRI. Saat itu, ia masih mengenyam pendidikan.
Selain tampil di TVRI, Soimah juga pernah menjadi pembawa acara di salah satu stasiun televisi di Yogyakarta.
“TVRI terus habis itu sempat ke Yogyakarta TV, jadi pembawa acara di Yogyakarta TV kurang lebih tiga tahun. Programnya Klinong-Klinong Campursari,” tuturnya.
Penyanyi yang bisa membawakan genre musik dangdut, campursari dan keroncong ini membeberkan penghasilannya saat baru meniti karier.
“Tapi kalau di Jogja TV jadi pembawa acara di Klinong Klinong campursari kurang lebih tiga tahun kalau enggak salah, bayarannya Rp 50.000 jaman dulu,” ujar Soimah.
Baca juga: Baju Show Sekali Pakai, Soimah: Kan Tampil di Televisi Setiap Hari, Guys
Karena keasyikan bekerja mencari uang untuk kebutuhan hidup, Soimah tak sempat meneruskan pendidikannya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Jadwal kerja dan kuliah mengalami bentrok saat memasuki semester enam.