JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi corona atau Covid-19 memiliki dampak yang cukup besar terhadap penghasilan para selebritas Tanah Air.
Alhasil, mereka pun harus mencari alternatif lain agar tetap mendapatkan pemasukan. Salah satunya dengan membuka usaha di bidang kuliner atau lainnya.
Baca juga: [POPULER HYPE] Raffi Ahmad Marah karena Rolls Royce | Erick Thohir Sedih Ini Talkshow Tak Tayang
Berikut rangkuman Kompas.com.
Artis sinetron Andrew Andika ikut merasakan dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
Selama pandemi ini, Andrew mengaku sedang menjalani usaha bersama sang istri, Tengku Dewi, agar tetap mendapatkan penghasilan.
Sudah lebih dari sebulan di rumah, aktor berusia 32 tahun ini membuka usaha kopi, makanan, hingga online shop.
Baca juga: Imbas Corona, Andrew Andika Jual Makanan, Online Shop, dan Tunda Program Bayi Tabung
Salah satu usaha yang ia jalani saat ini adalah pembuatan kopi berukuran satu liter.
"Kita bikin sendiri kopinya, sekarang kan lagi hits kopi yang satu liter itu kan jadi orang bisa taruh di kulkas gitu. Harga kopi Rp 100.000, nama kopinya 'Kopi Rumah'," ujar Andrew.
Selain itu, aktor kelahiran 10 Juli 1987 ini juga menjual barang-barang miliknya lewat Instagram.
Komedian Dede Sunandar mengaku, belakangan ini ia tidak lagi syuting menjadi pengisi tetap di acara televisi.
Baca juga: Demi Menyambung Hidup, Dede Sunandar Jualan Cireng
Demi menyambung hidup selama Ramadhan disertai pandemi corona ini, Dede dan istrinya, Karen Hertatum, berjualan camilan cireng.
"Jualannya sebenarnya online. Lewat Instagram namanya Cireng Desun," tutur Dede.
Dari berjualan cireng, Dede bersyukur bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari rumah tangganya, terutama untuk membeli susu dua putranya yang masih kecil.
Baca juga: Kisah Dede Sunandar, Dulu Cleaning Service Kini Jadi Pelawak Terkenal
"Satu porsinya isi 20 pieces, Rp 20.000. Kadang-kadang kalau kita jualan 3 Kg jadi 39 pack, sebenarnya Alhamdulillah buat listrik dan susu ada aja dari jualan cireng online," jelas Dede.
Hanya saja, ia kesulitan menemukan plastik pembungkus untuk menjual cirengnya karena toko masih banyak yang belum beroperasi.