Seperti diketahui, Korea Selatan memiliki empat musim yakni musim semi, panas, gugur, dingin.
Sementara itu Indonesia hanya memiliki dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan.
Seperti diketahui ada scene atau adegan yang menunjukan korban (anak petinggi kepolisian) tewas setelah jatuh setelah tergelincir air yang membeku saat musim dingin.
Hanung mengatakan jika diadaptasi begitu saja ke versi Indonesia, adegan itu jelas tidak masuk akal.
"Saya pasti akan melakukan reka ulang adaptasi tentang itu. Kalau iklimnya ngawur tentunya penonton 'kok tiba-tiba ada salju', ada pengerasan air kemudian jadi jatuh, karena itu makanya harus diubah," ujar Hanung.
Film Miracle In Cell No. 7 versi Indonesia menceritakan kisah yang diadaptasi seperti film dari negara aslinya, Korea Selatan.
Meskipun ada beberapa perbedaan, secara garis besar film ini menceritakan inti cerita yang sama.
Kartika (Graciella Abigail) adalah seorang bocah cantik dan cerdas yang dibesarkan oleh sang ayah (Vino G Bastian) yang berkebutuhan khusus.
Jika di film asli tokoh ayah digambarkan sebagai tukang parkir, versi Indonesia sosok Ayah bekerja sebagai penjual balon.
Mereka termasuk ke dalam keluarga kurang mampu dan tinggal di dekat rel kereta.
Suatu ketika, sang ayah dituduh membunuh dan memperkosa anak seorang petinggi kepolisian.
Meskipun sang ayah membantah tuduhan itu, tidak ada yang percaya. Akhirnya dia dijebloskan ke penjara, ke dalam sel nomor 7.
Film ini dibintangi Indro Warkop, Tora Sudiro, dan Denny Sumargo. Selain itu ada pula bintang pendatang baru seperti Mawar Eva de Jongh, Indra Jegel, Bryan Domani, dan Rizki ‘Rigen’ Rakelna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.