Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garin Nugroho, Obsesi dan Perjalanan Menuju Planet Sebuah Lament

Kompas.com - 17/01/2020, 19:52 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seniman Garin Nugroho mengaku sudah tujuh tahun terobsesi dengan lagu ratapan atau lament.

Obsesi itulah yang menggerakan Garin untuk melahirkan sebuah pertunjukan bertajuk Planet: Sebuah Lament.

Baca juga: Bicara Peluang Kucumbu Tubuh Indahku di Oscar, Garin Nugroho Merasa Dilema

Pementasan yang mengangkat keindahan budaya Indonesia Timur atau Milanesia ini digelar di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki pada 17-18 Januari 2020.

"Karya ini sebetulnya saya sudah obsesi dengan lagu lament sejak 7 tahun lalu dan tidak ketemu jalan terus," kata Garin usai pementasan pada Kamis (16/1/2020).

"Karena sesungguhnya lament ini menjadi ratapan sejarah purba dunia, baik ratapan hilangnya kota-kota dan rusaknya peradaban larena perang atau bencana alam," lanjutnya.

Baca juga: Planet-Sebuah Lament, Karya Garin Nugroho yang Siap Pentas Awal 2020

Kemudian, sutradara film Kucumbu Tubuh Indahku itu memadukan perjalanan panjangnya menyusuri kota-kota di bagian Timur Indonesia.

Ia merangkumnya menjadi sebuah cerita sederhana tentang kondisi peradaban manusia saat ini.

"Lalu saya melakukan perjalanan panjang sejak 1985 di NTT khususnya Flores. Saya juga banyak sekali jalan di Papua, orang Papua bahasa tubuhnya luar biasa sekali. Dan saya mengalami semua hal, tsunami Aceh, gempa di Yogyakarta, mulailah menemukan sebuah cerita sedehana," tutur Garin.

Baca juga: 38 Tahun Berkarya, Garin Nugroho Akhirnya Genggam Piala FFI 2019

"Idenya adalah membuat cerita sederhana, tapi membawa perasaan dan simbol tentang kehidupan," tambahhnya.

Pertunjukan ini mengisahkan ratapan alam karena keserakahan manusia yang menghancurkan alam.

Kisah dimulai setelah tsunami, hilangnya peradaban yang menyisakan seorang manusia yang mencari harapan dengan menjaga sebutir telur.

Baca juga: Luapan Kekecewaan Garin Nugroho Pemutaran Kucumbu Tubuh Indahku Kembali Dihentikan Paksa

Telur itu menjadi simbol pangan dan energi dari sebuah kehidupan yang baru.

Tokoh laki-laki itu diperankan oleh Otniel Tasman, dia harus berusaha menjaga telur dari para monster hingga menetas.

Monster menjadi simbol sampah dan benda-benda mati tidak terurai yang mengancam kehidupan.

Aransemen musik digarap oleh 3 komposer muda, yaitu Septina Layan, Taufik Adam, dan Nursalim Yadi Anugerah.

Garin Nugroho juga mengombinasikan elemen pergerakan tubuh dari tradisi Nusa Tenggara Timur, hingga Papua dengan gerak tablo dan tubuh kontemporer.

Para penari yang juga terlibat dalam karya ini antara lain Serraimere Boogie, Heinbertho Koirewoa, Pricillia Elisabeth Monica dan Paul Amandus Dwaa dari Papua, Rianto (Solo), dan juga Galabby (Jakarta), dengan koreografer Otniel Tasman dan Serraimere Boogie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadi Produser Film Horor, Deddy Corbuzier Simpan Rahasia dari Azka Corbuzier

Jadi Produser Film Horor, Deddy Corbuzier Simpan Rahasia dari Azka Corbuzier

Seleb
Muhammad Adhiyat Ungkap Kesamaan Karakternya di Dunia Nyata dengan Karakter Dilan

Muhammad Adhiyat Ungkap Kesamaan Karakternya di Dunia Nyata dengan Karakter Dilan

Film
Jadi Produser Malam Pencabut Nyawa, Deddy Corbuzier: Kalau Film Ini 'Dibully' Kelewatan

Jadi Produser Malam Pencabut Nyawa, Deddy Corbuzier: Kalau Film Ini "Dibully" Kelewatan

Film
Ammar Zoni Kembali Ajukan Permohonan Rehabilitasi di Kasus Narkoba Ketiga Kalinya

Ammar Zoni Kembali Ajukan Permohonan Rehabilitasi di Kasus Narkoba Ketiga Kalinya

Seleb
Ferdy Ardiansyah, Anak Sule yang Debut Akting di Film Dilan 1983: Wo Ai Ni

Ferdy Ardiansyah, Anak Sule yang Debut Akting di Film Dilan 1983: Wo Ai Ni

Film
Film Vina: Sebelum 7 Hari Capai 2 Juta Penonton, Anggy Umbara: Semoga Penuh Manfaat

Film Vina: Sebelum 7 Hari Capai 2 Juta Penonton, Anggy Umbara: Semoga Penuh Manfaat

Film
Deddy Corbuzier Debut Jadi Produser di Film Malam Pencabut Nyawa

Deddy Corbuzier Debut Jadi Produser di Film Malam Pencabut Nyawa

Film
Debut Akting di Dilan 1983: Wo Ai Ni, Ashel Eks JKT48 Ketagihan Main Film

Debut Akting di Dilan 1983: Wo Ai Ni, Ashel Eks JKT48 Ketagihan Main Film

Film
Jaga Privasi dan Kenyamanan Ji Chang Wook, Penjual Sate Tak Minta Foto Bareng dan Tanda Tangan

Jaga Privasi dan Kenyamanan Ji Chang Wook, Penjual Sate Tak Minta Foto Bareng dan Tanda Tangan

K-Wave
Sidharta Tata Ungkap Alasan Pilih Ratu Felisha sebagai Monster di Film Malam Pencabut Nyawa

Sidharta Tata Ungkap Alasan Pilih Ratu Felisha sebagai Monster di Film Malam Pencabut Nyawa

Film
Jenguk Epy Kusnandar, Karina Ranau Bungkam

Jenguk Epy Kusnandar, Karina Ranau Bungkam

Seleb
All-4-One Gelar Konser di Jakarta, Gaet Christian Bautista Jadi Openic Act

All-4-One Gelar Konser di Jakarta, Gaet Christian Bautista Jadi Openic Act

Musik
Bakal Tanggung Biaya Lahiran Mpok Alpa, Raffi Ahmad: Terserah Rumah Sakitnya Mau di Mana, yang Penting Sehat

Bakal Tanggung Biaya Lahiran Mpok Alpa, Raffi Ahmad: Terserah Rumah Sakitnya Mau di Mana, yang Penting Sehat

Seleb
Ada Adzam dan Bintang di Pernikahan Rizky Febian, Sikap Putri Delina Banjir Pujian

Ada Adzam dan Bintang di Pernikahan Rizky Febian, Sikap Putri Delina Banjir Pujian

Seleb
Lirik Lagu No Shade At Pitti, Lagu Baru dari The Chainsmokers

Lirik Lagu No Shade At Pitti, Lagu Baru dari The Chainsmokers

Musik
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com