Menurut perempuan kelahiran Agustus 1985 itu, perasaan yang ia rasakan adalah hal yang lumrah.
Namun, hal itu balik lagi ke diri sendiri karena ia sadar bahwa untuk lepas dari narkotika sangat susah.
Menurut Dhawiya, bisa terbebas dari lingkungan sekitar juga membutuhkan dukungan dari keluarga dan orang terdekat.
"Memang untuk kami bisa keluar dari lingkungan itu (narkoba) bukan cuman sesuatu hal yang bukan diri sendiri doang. Artinya memang membutuhkan dukungan dari keluarga, lingkungan, support, terutama diri kita sendiri," ungkapnya.
3. Tidak akan bercerai
Di balik kekesalannya dan penyesalan terhadap perbuatan Muhammad, Dhawiya menegaskan, tidak akan berpisah dengannya.
Baca juga: Karena Riwayat TBC, Dhawiya Zaida Khawatirkan Suami di Dalam Penjara
Menurutnya, perceraian bukanlah jalan keluar untuk memecahkan permasalahan.
"Walau pun perceraian itu adalah sesuatu yang diperbolehkan sama Allah, tapi itu bukan sesuatu hal yang bukan Allah sukai," ucap Dhawiya.
Dhawiya merasa ujian yang sedang dihadapinya merupakan bentuk kasih sayang Tuhan. Oleh karenanya, ia yakin bisa melewati semuanya dengan tabah.
"Masa untuk hal seperti ini aku harus menyerah. Untuk keluar dari narkoba saja sudah sesuatu hal yang luar biasa buat aku, dan alhamdulilah bisa dilewati sampai hari ini," katanya.
"Jadi, aku yakin Allah pasti kasih kekuatan buat aku," ucap Dhawiya.
4. Permasalahan keluarga besar
Perseturuan keluarga besar yang berawal saat Dhawiya menggunakan jasa suami kakak kandungnya Wirdha Sylvina, Zecky Alatas, sebagai kuasa hukumnya.
Baca juga: Dhawiya Zaida: Masalah Wirdha Sylvina Hanya Sama Elvy Sukaesih, Bukan Aku
Namun, di tengah kasus berjalan, Zecky mengundurkan diri sebagai kuasa hukum Dhawiya. Belum diketahui pasti alasannya mundur menjadi kuasa hukum.
Sejak itu, perseturuan yang melibatkan keluarga besar Elvy Sukaesih dimulai.