Yudha Arfandi Tengok Kiri dan Kanan Tiap Hendak Tenggelamkan Dante

Dante merupakan putra artis Tamara Tyasmara dari pernikahannya dengan musisi Angger Dimas.

Dalam beberapa adegan rekonstruksi itu, Yudha Arfandi kerap menengok ke kiri dan kanan sebelum menenggelamkan Dante.

Dimulai dari adegan 31, Yudha menengok ke arah kiri. Lalu, Yudha menarik pinggang Dante dan menenggelamkan bocah itu ke dalam air selama 14 detik.

Setelah Dante mulai naik ke permukaan, Yudha kembali menengok kanan dan kiri lalu menenggelamkannya selama 24 detik.

Yudha juga sempat meninggalkan Dante di kolam renang untuk mengantar anaknya ke toilet.

Ketika kembali ke kolam renang, Yudha juga sempat melihat ke atas lalu menengok ke kanan sebelum menenggelamkan Dante selama 4 detik.

Yudha diketahui menenggelamkan Dante beberapa kali dengan durasi berbeda-beda. Yang terlama adalah 54 detik, seperti ditunjukkan di adegan 44.

Sampai akhirnya kondisi Dante terlihat melemah. Yudha langsung mengangkat dan mengguncang tubuh Dante.

Yudha sempat mencoba menyelamatkan Dante dengan mengangkat ke atas kolam renang, dan menekan dada Dante.

Saksi juga sempat menolong Dante. Saksi tersebut bersama Yudha membawa Dante ke Rumah Sakit Islam Pondok Kopi.

Kuasa hukum Yudha, Elfriandi, mengatakan Yudha kerap kali menengok kanan dan ke kiri karena mendengar teriakan pelatih renang di kolam lain.

"Jadi menurut pengakuan tersangka di dalam penyidikan bahwa saat dia menengok ke kiri dia mendengar teriakan dari pelatih," kata Elfriandi.

Kepada Elfriandi, Yudha mengaku ia tertarik melihat kegiatan pelatihan renang yang ada di dekatnya.

"Ada kegiatan pelatihan renang juga di sekitar situ dia tertarik melihat kegiatan itu," lanjut Elfriandi.

Elfriandi membantah bahwa Yudha menengok kiri dan kanan untuk melihat kamera CCTV.

"Di dalam keterangan penyidik bukan melihat CCTV tapi melihat adanya satu kegiatan lain di kolam renang itu yang bersuara keras," ucap Elfriandi.

Sementara, Dirkirmum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan, ada 102 adegan yang dilaksanakan di kolam renang. Sementara, ada 13 adegan rekonstruksi dilaksanakan di Polda Metro Jaya.

“Adegan yang diperagakan, sejumlah 102 adegan, yang mana dari 102 adegan terdapat 69 adegan di mana tersangka selama 12 kali menenggelamkan korban. Jadi total adegan yang kita laksanakan sebanyak 115 adegan,” ujar Wira.

Wira menyebutkan bahwa rekonstruksi itu dihadiri tim jaksa penuntut umum (JPU), Kejati DKI Jakarta, dan tim penyidik.

Ia berharap dengan adanya rekonstruksi bisa memberikan gambaran kronologis peristiwa yang terjadi.

“Ke depan kita akan lakukan pemberkasan dan melakukan pendalaman untuk pemeriksaan lanjutan. Besar harapan kasus ini bisa diselesaikan dengan tuntas,” tutur Wira.