Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trauma sampai Susah Napas Tiap Naik Pesawat, Dikta Mengaku Alami Psikosomatis

Mantan vokalis Yovie & Nuno ini mengungkap awal trauma itu terjadi.

"Dulu pernah naik pesawat, pesawatnya jatuh (masker) oksigennya. Katanya engine-nya mati, sama cabine pressure sistemnya rusak," ujar Dikta dikutip dari YouTube Sophie Navita Tv.

"(Pesawat) naik, udah 'ting', enggak berapa lama tiba-tiba kuping kayak dibejek kanan kiri, tiba-tiba (pesawat turun), pramugari teriak 'mesin kanan mati', lah aku duduk di (kanan), di situ langsung waaaah," kata Dikta.

Sejak saat itu Dikta mulai menyadari setiap kali naik pesawat kerongkongannya terasa tercekik dan membuatnya susah bernapas.

Dikta awalnya tak menyadari kondisi tubuhnya itu akibat trauma.

"Dari situ aku kayaknya syok berat, traumanya parah," ucap Dikta.

"Ini (leher) kayak kecekek. Sampai balik ke Jakarta aku bingung, ini kenapa gue?" lanjutnya.

Penasaran dengan kondisinya, Dikta mencoba mencari tahu melalui mesin pencari dan menemukan bahwa reaksi tubuhnya itu disebut sebagai psikosomatis.

"Aku Googling, aku cari ternyata itu psikosomatis, (tiap) naik pesawat gitu lagi (sesak napas)," ujar Dikta.

"Susah napas padahal enggak kenapa-kenapa," lanjutnya.

Untuk mengatasi traumanya, Dikta mengaku awalnya sulit, bahkan sampai saat ini dia masih merasa takut.

Hanya saja rasa takutnya itu mulai sedikit berkurang setelah dia mencoba melawan pikirannya sendiri.

"Enggak terapi sih, akhirnya bodo amat gue tonton film pesawat-pesawat yang jatuh-jatuh," kata Dikta.

"Lama-lama, sampai sekarang tetep takut, cuma mendingan lah. Dilawan aja. Dan kalau pesawatnya gede, aku lebih secure," ucapnya.

Karena kondisinya itu Dikta mengaku menghindari naik pesawat-pesawat kecil yang biasanya menjadi penghubung untuk pulau-pulau kecil.

"Kalau (bisa) naik kapal laut, kapal laut deh," ujar Dikta.

Sebagai informasi, dikutip dari Cleveland Clinic, psikosomatis adalah kondisi psikologis yang mengarah pada gejala fisik, sering kali tanpa penjelasan medis.

Gangguan ini dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh. Orang dengan gangguan ini cenderung sering mencari pertolongan medis. Terapi perilaku dan pengurangan stres dapat membantu mengatasi kondisi ini.

https://www.kompas.com/hype/read/2023/06/19/190616166/trauma-sampai-susah-napas-tiap-naik-pesawat-dikta-mengaku-alami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke