Film 2045 Apa Ada Cinta? Lahir dari 32.000 Ide Warganet yang Dikurasi

Film produksi Max Pictures itu menyajikan cerita cinta anak muda saat Indonesia berumur seabad, yakni pada tahun 2045.

Secara ringkas, Uki Utama selaku penggagas ide dan sutradara kreatif menyebut film 2045 Apa Ada Cinta? lahir dari 32.000 ide warganet yang dikurasi.

"Pada 2017, ide ini muncul. Sesimple 'kita harus bisa menghadirkan masa 2045 itu sekarang'. Yang menarik, kita melakukan demokratisasi entertainment. Intinya sekarang ide film bukan hanya di eksekutif produser atau cast, tapi ruang publik," kata Uki dalam acara gala premiere di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2022).

Uki dan timnya kemudian membuat semacam jajak pendapat yang melibatkan generasi kelahiran 1998 hingga 2010.

"Yang ingin tahu 2045 seperti apa, ya generasi muda, yang lahir 1998 sampai 2010. Kita minta mereka berikan ide. 'Lo mau seperti apa?' Kemudian ada 32.000 ide masuk, kita kurasi dan kita seleksi jadi 10 ide," lanjut Uki.

Film ini dibintangi sederet talenta muda berbakat Tanah Air, seperti Yasmin Napper (Renatta), Cinta Brian (Marshal), dan Indah Kusuma (Meara).

Sebagai informasi, 2045 Apa Ada Cinta? digagas oleh Right Hand dan dipromotori oleh anak perusahaan PT Telkom Indonesia, NUON.

Secara singkat, 2045 Apa Ada Cinta? menceritakan dua sahabat yang terjebak dalam konflik cinta segitiga.

Renatta yang berprofesi sebagai hacker mulanya ingin membantu Meara untuk menelusuri asal-usul Marshal selaku narasumber tulisannya.

Namun, terjadi berbagai hal yang tidak diinginkan dan berujung konflik di antara kedua sahabat tersebut saat pelacakan.

Film 2045 Apa Ada Cinta? disebut sebagai film yang menyajikan gambaran rinci tentang masa depan Indonesia pada 2045.

Dengan desain unik yang memamerkan berbagai perkembangan teknologi, film tersebut memvisualkan Indonesia yang semakin maju dan menjadi harapan bagi semua masyarakat.

2045 Apa Ada Cinta? turut menampilkan beberapa aktor dan aktris senior di industri perfilman Indonesia.

Mereka adalah Roy Marten, Ira Maya Sopha, Ferry Salim, Jui Purwoto, dan Nino Fernandez.