Konser-konser Kpop yang Pernah Ricuh dan Dihentikan

Tak hanya di Indonesia, konser Kpop di luar negeri pun beberapa kali kacau bahkan dihentikan.

Berikut konser-konser yang tak bisa berjalan semestinya:

1. GOT7

Dalam acara SGC (Seoul Girls Collection) SUPER LIVE IN SEOUL, Maret 2017, GOT7 merupakan salah satu penampilnya.

Para member grup sangat khawatir akan keselamatan penonton yang saling mendorong maju.

Sehingga staf memutuskan untuk menghentikan musik sementara dan mengendalikan situasi.

Youngjae salah satu member GOT7 sampai meminta penonton untuk mundur sedikit.

2. Wanna One

Konser Wanna One di Indonesia berlangsung pada 15 Juli 2018 di ICE, BSD, Tangerang Selatan.

Konser bertajuk One: The World itu sempat dihentikan selama 30 menit gara-gara penonton di kategori standing dorong-dorongan.

Beberapa penonton juga pingsan dan tumbang.

Kejadian serupa juga terjadi di konser Wanna One di Kuala Lupur, Malaysia pada 21 Juli 2018.

Parahnya, beberapa penonton terluka.

3. NCT Dream

Penonton konser NCT Dream bertajuk The Dream Show pada Maret 2020 rusuh saat para idol membagikan freebies dan bola bertanda tangan.

Salah satu member NCT Dream, Jaemin, sempat bertanya apakah ada penonton yang jatuh.

NCT Dream berkali-kali mengimbau penonton untuk mundur tiga langkah, tetapi diacuhkan.

Konser pun dihentikan selama lima menit menunggu kondusif dan kemudian dilanjutkan.

4. Korean Wave 2022

Festival Kpop Korean Wave 2022 berlangsung di Trans Studio Cibubur pada 28 September.

Saat NCT Dream tampil, sikap dorong-mendorong seakan tak pernah menjadi pembelajaran bagi penonton.

Akibatnya beberapa penonton pingsan dan digotong ke ruang medis.

MC Indra Herlambang dan Astrid Tiar meminta para penonton di bagian belakang untuk tidak mendorong penonton di depannya.

5. NCT 127

Boy group NCT 127 menggelar konser solo perdana di Indonesia, bertajuk Neo City: Jakarta - The Link tanggal 4 November 2011.

Jelang akhir konser yang berlokasi di ICE, BSD itu NCT 127 melemoar bola bertanda tangan untuk dibagikan.

Lagu lama, penggemar yang menonton langsung di kategori standing berusaha maju mendekat ke panggung.

Pagar barikade pun roboh, penonton berjatuhan. 30 orang lebih pingsan akibat saling berdesakan.

Sampai-sampai konser dibubarkan polisi setempat dan promotor lebih awal dari jadwal semestinya demi keselamatan.