Boy William Akui Takut Menikah, Maia Estianty: Terus Ngapain Pacaran?

Rasa takut itu juga yang membuat Boy kemudian berpikir lagi tentang keputusan menikah dengan Karen Vendela.

"The talk of marriage ini kita pelan-pelan mikirin dulu deh, enggak tahu entah kapan," kata Boy dikutip dari YouTube Maia AlElDul Tv.

Maia yang mendengar ucapan Boy kemudian menduga ada trauma terhadap pernikahan yang dirasakan Boy hingga membuat Boy tak percaya dengan pernikahan.

"Berarti lo ada traumatic terhadap sesuatu yang buruk terhadap pernikahan. Lo percaya sama pernikahan itu sendiri enggak?" tanya Maia.

"Honestly no," jawab Boy.

Mendapat jawaban tegas dari Boy, Maia terkejut dan kembali bertanya.

"Wow. Terus ngapain pacaran?," tanya Maia.

Menjawab pertanyaan Maia, Boy menjelaskan bahwa pernikahan dengan menjalin hubungan pacaran itu hal yang berbeda.

"Pacaran kan have a relationship. Aku pernah ngomong sama pasanganku at that time, sebenarnya nikah itu buat apa?," kata Boy.

"Nikah tuh cuma kita nge-lock satu sama lain di atas kertas, toh juga nanti bisa cerai. Pasangan tanpa kertas pun bisa langgeng, kalau di luar negeri orang bisa berpasangan dan punya anak tanpa menikah," lanjutnya.

Menurutnya, sebuah pernikahan tidak harus selalu dituangkan di atas kertas.

"The thought of marriage itself I don't think cinta itu harus di kertas, I don't believe love should be a contract, it's not business, love is from the heart, not business," kata Boy.

Namun, Boy juga memahami, meskipun dia memiliki pemikiran seperti orang luar negeri karena lama tinggal di luar negeri, tapi sekarang dia tinggal di Indonesia dan harus menyesuaikan diri dengan budaya di Indonesia.

"Cuma kita ngertiin, ini culture-nya beda. Aku gedenya di luar, enggak pernah gede di sini," ucap Boy.

"Aku sadar diri aku orang Indonesia, berkarier di Indonesia, sebagai public figure Indonesia, kalau aku hidup kayak orang luar, itu memberi contoh yang salah untuk culture kita," lanjutnya.

Oleh karena itu, Boy masih berpikir tentang keputusannya untuk menikah. Namun, seandainya dia memutuskan untuk akhirnya menikah, wanita yang menurutnya tepat sebagai pendamping adalah kekasihnya saat ini, Karen. 

"When the time comes, it will come. Sekarang lagi mikir-mikir, doain aja," kata Boy. 

Terhadap pemikirannya itu Boy sempat bertanya pada Maia, apakah itu salah?

Kemudian Maia mengatakan tidak ada yang salah dengan pemikiran Boy, hanya saja mereka tinggal di Indonesia yang jelas memiliki budaya berbeda dengan di luar negeri.

"Enggak (salah). Setiap orang punya pemikiran masing-masing, yang salah itu menghujat pemikiran orang," kata Maia.

"Setiap orang bebas berpendapat, punya pemikiran masing-masing, cuma masalahnya ini Indonesia, culture-nya beda," imbuh Maia menasihati.