Justin Bieber Diminta Batalkan Konser Di Arab Saudi, Kenapa?

Penyanyi asal Kanada itu merupakan satu di antara bintang-bintang yang akan tampil di Grand Prix Formula Satu pertama kerajaan di Jeddah.

Tapi Hatice Cengiz menulis surat terbuka kepada Bieber mendesaknya untuk menarik diri dari konser tersebut.

Khashoggi, seorang kritikus terkemuka rezim Saudi, dibunuh di konsulatnya di Istanbul pada Oktober 2018.

Dia pergi ke sana untuk mengambil dokumen pernikahan pasangan itu.

Tapi tubuh jurnalis itu terpotong-potong saat Cengiz menunggu di luar.

"Jangan bernyanyi untuk para pembunuh Jamal yang saya cintai," tulis Cengiz dalam surat yang diterbitkan di Washington Post.

Cengiz mengatakan Bieber memiliki "kesempatan khusus" untuk menunjukkan bahwa "nama dan bakatnya tidak akan digunakan untuk memulihkan reputasi rezim yang membunuh para pengritiknya".

Bieber seharusnya akan menjadi headline di balapan F1 pada 5 Desember, diikuti oleh artis lain termasuk A$AP Rocky, David Guetta dan Jason Derulo.

Human Rights Watch juga meminta Bieber dan penampil lainnya untuk menarik diri dari konser F1.

Mengatakan acara tersebut bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari catatan hak asasi manusia Arab Saudi.

Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat menemukan bahwa Mohammed bin Salman dari Arab Saudi, penguasa kerajaan, telah menyetujui pembunuhan Khashoggi.

Namun putra mahkota telah berulang kali membantah terlibat.

Jurnalis berusia 59 tahun itu pernah menjadi penasihat pemerintah Saudi dan dekat dengan keluarga kerajaan, tetapi dia tidak disukai dan diasingkan di Amerika pada 2017.

Bieber bukanlah bintang pop pertama yang menghadapi tekanan untuk mundur dari konser di Arab Saudi.

Pada 2019, rapper Nicki Minaj membatalkan pertunjukan yang dijadwalkan di Jeddah, dengan alasan dukungannya terhadap perempuan dan hak-hak LGBT.