Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tantri KotaK Ceritakan Perjuangan Ayah dan Ibunya Lawan Covid-19

Hal itu disampaikan Tantri melalui unggahan Instagram-nya @tantrisyalindri.

Tantri mengatakan awalnya orangtuanya menjalani isolasi mandiri lantaran kondisi masih stabil.

“Tanggal 16 Juli papa mama ke RS Graha kedoya, masuk ke IGD di cek thorax, darah dan saturasi mereka menyarankan isoman di rumah, kalau mau perawatan ya nunggu sampai seminggu untuk dapat kamar," tulis Tantri dikutip Kompas.com, Senin (2/8/2021).

"Saya khawatir dengan kondisi mereka saya masih usaha cari RS lain saudara saya menyarankan RS Budi Asih, langsung kami ajak ke sana,” lanjut Tantri.

Di rumah sakit tersebut IGD sudah penuh dengan pasien. Mereka menunggu giliran diperiksa.

“Masuk IGD dengan begitu banyaknya pasien, cek klinis nginep semalam di IGD karena masih nunggu antrian kamar perawatan, dan paginya dokter menyarankan mereka pulang karena masih tergolong ringan,” tambah Tantri.

Setelah menjalani isolasi mandiri di rumah, pada tanggal 19 Juli kondisi ayah Tantri menurun. Tantri langsung membawa ayahnya ke rumah sakit, sementara sang ibunda tetap berasa di rumah.

“Saya curiga gula darahnya drop, karena mungkin hilangnya nafsu makan. Allah memberikan kekuatan ke mama untuk bisa jaga papa, padahal mama juga positif masha Allah,” ucap Tantri.

Pada saat dibawa ke rumah sakit, ayah Tantri bersedih karena tak terbiasa terpisah dengan ibunya.

“Setelah saya ngomong pelan-pelan sama papa, papa marah!!! Dia cabutin semua infusnya dia mau sama mama. Malam itu saat gema Takbir idul adha hancur rasanya saya sebagai anak. Bingung harus seperti apa, kanan kiri salah! Saya cuma bisa berdoa sama Allah, berserah!” tutur Tantri.

Di saat yang bersamaan Tantri mendengar bahwa ibunya demam tinggi dan akhirnya dirawat bersama sang ayah.

“Enggak ada hitungan jam Allah kasih jawaban. Panik mereka sakit, tenang mereka bersama. Tapi rasa lega jauh lebih banyak muncul, karena mereka tetap bersama dan ditangani dokter dan suster 24 jam kebetulan di RS ada 1 kamar yang isinya hanya 2 orang, jadi mereka di tempatkan di 1 kamar yang sama tanpa gangguan pasien lain yang mungkin bisa bikin drop psikisnya,” tambah Tantri lagi.

Setelah kedua orangtuanya menjalani perawatan dan mendapat kabar baik dan buruk, doa Tantri pun terkabul. Pada 29 Juli orangtuanya diizinkan pulang dan menjalani isolasi mandiri.

“Alhamdulillah.. kondisi mama jauh lebih baik, papa masih sangat lemas, wajar sekali karena hanya konsumsi susu, tapi hasil klinis thorax, saturasi, dan cek darah lainnya bagus. Jadi bisa lanjut isoman di rumah karena mereka masih positif,” tutup Tantri.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/08/02/111644866/tantri-kotak-ceritakan-perjuangan-ayah-dan-ibunya-lawan-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke