Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Ferry Maryadi dan Keluarga Positif Covid-19, Imbau untuk Tak Keluar Rumah

Deswita Maharani lebih dahulu dinyatakan positif, kemudian sehari setelahnya Ferry Maryadi juga positif terinfeksi virus corona.

Deswita mulai isolasi mandiri pada 23 Juni 2021, sementara Ferry baru mulai esok harinya.

Awalnya, Ferry dan Deswita berpisah sementara dengan sang anak, Kabay Anaking Maryadi, yang harus tinggal dengan ibu dan ayah Ferry karena hasil tes negatif Covid-19.

Namun, saat hari keempat Ferry isolasi mandiri, Kabay kembali pulang ke rumah karena dinyatakan positif.

Dikutip dari tayangan YouTube Ferry Mayradi Chuannel pada Selasa (13/7/2021), berikut rangkuman cerita Ferry dan keluarga positif Covid-19.

Ferry tanpa gejala

Sebelum dinyatakan positif, Ferry menuturkan ia tidak mengalami gejala yang signifikan, hanya merasa pegal seperti biasa.

Karena itu, Ferry merasa dia tidak tertular lantaran masuk ke dalam kategori orang tanpa gejala (OTG).

"Kenapa gue enggak merasa gue tertular karena memang sama sekali enggak ada yang dirasa di badan gue, kecuali tadi malam pegal-pegal," ujar Ferry Maryadi.

Saat Deswita Maharani positif, Ferry dan semua orang di rumahnya ikut menjalani tes swab PCR. Hasilnya, ia dinyatakan positif Covid-19.

Deswita alami gejala

Berbeda dengan Ferry, Deswita justru mengalami gejala. Kondisi tubuhnya tidak fit seperti tertular flu lima hari sebelum dinyatakan positif Covid-19.

"Sekitar lima atau enam hari yang lalu aku mulai ngerasa badan enggak enak. Kayak flu saja tapi tanpa demam, tanpa batuk," kata Deswita Maharani.

Deswita bersyukur karena gejalanya tidak berat. Dia diperbolehkan untuk isolasi mandiri di rumah.

Dua hari menjalani isolasi mandiri, Deswita mengaku fungsi indera penciumannya mulai hilang meskipun hidungnya tidak tersumbat.

"Tapi kalau cium minyak kayu putih terasa. Cuma kalau semprot antiseptik, sanitizer gitu-gitu enggak kecium. Aku bersih-bersih pakai karbol juga karbolnya enggak kecium," ujar Deswita.

Berbeda dengan Deswita, fungsi indera perasa Ferry hilang lebih dulu daripada indera penciumannya.

Gejala itu terjadi setelah dua hari menjalani isolasi mandiri. Fungsi indera penciuman baru hilang saat hari ketiga isoman.

Rajin cek saturasi

Setiap malam, Ferry dan Deswita menyempat diri untuk mengecek saturasi oksigen menggunakan oximeter.

Menurut Deswita, oximeter sangat berguna untuk pasien Covid-19 yang sedang menjalni isolasi mandiri di rumah.

"Kita selalu cek saturasi ya pakai oximeter, bagus banget untuk yang kena covid, kita sarankan punya oximeter di rumah," ujar Deswita.

Desiwa berujar, apabila saturasi oksigen di bawah 95, diharuskan untuk segera dibantu dengan oksigen atau ambil tindakan ke rumah sakit.

Anak dinyatakan positif

Karena termasuk OTG dan tidak mengetahui dirinya tertular, Ferry sempat tidur malam bersama anaknya, Kabay, yang berusia 6 tahun.

Saat dites, Kabay masih negatif Covid-19. Setelah empat hari, Kabay kembali menjalani tes swab PCR.

Hasilnya, Kabay positif terinfeksi Covid-19. Ia pun segera isolasi mandiri bersama kedua orangtuanya.

Ferry lalu mengingatkan sang putra agar tidak panik apabila gejala hilang indera penciuman dan perasa juga terjadi padanya.

"Tapi nanti kalau Abay enggak bisa nyium wangi atau enggak bisa ngerasain, jangan panik ya, jangan takut ya, karena itu memang biasa," ucap Ferry.

Ingatkan tolak undangan

Telah merasakan sendiri bagaimana virus corona menyerang tubuhnya, Ferry berpesan agak masyarakat tidak keluar rumah.

Ayah dua anak itu juga menyarankan untuk menolak berbagai macam undangan yang digelar di masa pandemi.

"Sudah bilang saja masih pandemi, kalau kita kena covid, mereka enggak akan mau nganter ke rumah sakit," ucap Ferry.

Selain itu, Ferry mengingatkan agar tidak lengah menjaga protokol kesehatan meskipun telah mendapat vaksinasi Covid-19.

Sebab, kata Ferry, vaksin bukan membuat seseorang kebal terhadap virus corona. Tetapi merupakan bentuk ikhtiar.

"Jangan pernah menganggap vaksin itu membuat kita kebal. Itu salah besar. Vaksin covid tidak akan membuat kebal, hanya meminimalisir gejala," kata Ferry.

"Jadi yang belum vaksin covid, silahkan melaksanakan. Kalau yang sudah, menjaga jarak, prokes yang pasti," pungkasnya.

https://www.kompas.com/hype/read/2021/07/14/095901866/cerita-ferry-maryadi-dan-keluarga-positif-covid-19-imbau-untuk-tak-keluar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke