Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Buta Huruf, Begini Cara Pak Tile dan Pak Bendot Baca Skenario Si Doel Anak Sekolahan

Setiap pemain, berakting secara natural dan total sehingga lekat dengan kehidupan sehari-hari.

Padahal, tiga pemain sinetron Si Doel Anak Sekolahan tersenyata tidak bisa membaca atau buta huruf.

Ketiganya kebetulan telah berpulang semua, yakni Pak Tile sebagai Engkong Ali, Nacih sebagai Nyak Rodiah, dan Bendot sebagai Pak Bendot.

Meski buta huruf, ketiganya mampu melakoni akting dengan apik. Bahkan, acapkali mengundang tawa penonton. Lalu bagaimana mereka bisa membaca skenario dengan baik?

Rano Karno selaku pemeran Doel atau Kasdullah yang juga sutradara, mengungkapkan rahasianya.

“Jadi gini, di (sinetron) Si Doel ada tiga yang buta huruf, pertama Pak Tile, Hajah Rodiah, dan Pak Bendot,” ucap Rano dalam siaran live di akun Instagram @sidoelanaksekolahan, Minggu (3/5/2020) malam.

Untuk mengakali hambatan tersebut, kata Rano, ia memberikan arahan secara lisan dan langsung kepada tiga pemain tersebut.

Namun, Rano Karno mengungkapkan, untuk Bendot yang juga merupakan pelawak jebolan Srimulat sebenarnya bukannya tak bisa membaca.

Hanya saja, bahasa Indonesia mendiang Pak Bendot tidak terlalu bagus.

“Pak Bendot sebenarnya bisa baca. Cuma dia lebih paham bahasa Jawa ketimbang bahasa Indonesia,” ucap Rano Karno.

Oleh karenanya, Rano Karno menerjemahkan setiap skenario untuk Pak Bendot ke dalam bahasa yang ia mengerti.

“Jadi saya terjemahin (skenario) ke (bahasa) Jawa kromo Inggil,” ungkap Rano Karno.

Meski demikian, lanjut Rano Karno, ketiganya mampu menyerap skenario dengan baik. Bahkan, bisa memberikan improvisasi akting di luar dugaan.

“Jadi karena mereka orang panggung, jadi improvisasinya bagus,” ujar Rano Karno.

Ihwal latar belakang Bendot yang disebut-sebut sebagai tentara, Rano Karno tak mengetahuinya secara persis.

Rano Karno mengaku bahwa ia mengenal Bendot ketika ia menjalani syuting bersama.

“Soal Pak Bendot tentara atau bukan saya kurang tahu, pokoknya saya kenal dia waktu syuting di Surabaya,” ucapnya.

Adapun, cerita Si Doel berawal dari novel Si Doel Anak Betawi karya Aman Datoek Madjoindo yang lebih dulu menceritakan kisahnya lewat novel terbitan Balai Pustaka 1932.

Lalu, pada tahun 1974, sutradara lawas Sjumandjaja mengangkatnya ke layar lebar untuk pertama kali.

Hingga pada tahun 1994, Rano Karno mengembangkannya dengan latar cerita lebih modern dalam bentuk sinetron.

Para pemain sinetron Si Doel Anak Sekolahan antara lain, Aminah Cendrakasih sebagai Lela atau Mak Nyak, Maudy Koesnaedi sebagai Zaenab, Suti Karno sebagai Zaitun atau Atun, Mandra sebagai Mandra, Bendot sebagai Pak Bendot, Nunung sebagai Nunung, dan masih banyak lainnya.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/04/164832666/buta-huruf-begini-cara-pak-tile-dan-pak-bendot-baca-skenario-si-doel-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke