Di episode Blusukan Butet Kartaredjasa kali ini, kakak Djaduk Ferianto itu mengunjungi Rumah Adat Osing Kemiren yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Rumah adat tersebut merupakan milik Setiawan Subekti.
Tidak hanya peduli dengan kopi, pria yang biasa dipanggil Iwan ini juga peduli dengan budaya lokal.
Dia memiliki sembilan rumah khas Banyuwangi yang dia himpun menjadi Desa Adat Osing Kemiren.
Dia juga menjalankan Sanggar Genjah Arum dengan kelompok tari Gandrung yang terkenal.
Butet langsung tertarik dengan beberapa orang yang memainkan lesung.
"Dulu saya juga bermain ketoprak lesung," kata Butet Kartaredjasa mengenang masa kecilnya.
Diiringi permainan lesung, Butet dan Iwan berbicara tentang dunia kopi.
Di rumah adat Iwan terlihat pula beberapa orang yang menyangrai biji kopi secara tradisional.
Bagi Iwan, untuk urusan kopi yang penting adalah kenikmatan.
"Kopi itu yang paling penting nikmat buat lidah masing-masing, asal kopi diproses baik dan benar. Kemudian kualitas bibit bagus, proses pengeringan, penyimpanan, hingga roasting (baik)," ujar Iwan.
Bicara tentang kopi, sejak kecil Iwan sudah mondar-mandir di perkebunan kopi milik sang ayah.
Saat beranjak dewasa, Iwan diberi kepercayaan mengelola kebun kopi milik beberapa rekan ayahnya.
Mau tak mau, dia mulai mempelajari segala hal tentang kopi sebelum akhirnya melanjutkan tongkat estafet keluarga, menjalankan bisnis agrikultur kopi.
Pria kelahiran tahun 1957 tersebut juga memperjuangkan nasib kopi Indonesia di luar negeri.
Jika dulu, kopi asal Indonesia hanya berlabel masing-masing daerah, kini kopi Gayo, Lintong dan kopi asal Sumatera, Java, Kintamani, Toraja dan Papua, sudah menyematkan nama Indonesia dalam setiap kemasannya.
Kopi ternyata juga menyehatkan.
Menurut Iwan, selama kopi tidak dicampur dengan yang lain, tanpa gula, susu ataupun creamer, kopi asli itu menyehatkan.
“Kandungan kafein di kopi akan merangsang kerjanya jantung. Dengan jantung dipacu untuk bekerja sehingga akan memperlancar peredaran darah, dan darah kita membawa oksigen sampai otak sehingga kita akan selalu fresh terus," ucap Iwan.
Iwan mengatakan, jam terbaik untuk menyeruput kopi adalah pukul 11-12 siang.
Sebab, saat itu, kondisi tubuh sedang turun dan disegarkan dengan minum kopi.
Penasaran cerita lengkapnya?
Anda bisa menyaksikannya di Blusukan Butet Kartaredjasa yang tayang di Mola TV.
Anda semua dapat menonton acara tersebut melalui paket Corona Care Mola TV.
Dalam program ini, Mola TV mengajak masyarakat peduli melalui Corona Care, sebuah program yang bertujuan membantu pemerintah melawan wabah Covid-19 di Indonesia.
Program ini dapat disaksikan dengan memberikan sumbangan beragam, mulai dari Rp 0 hingga Rp 5.000.000.
Nantinya setiap sumbangan tersebut akan digandakan Mola TV dan disalurkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu perjuangan melawan wabah virus corona.
https://www.kompas.com/hype/read/2020/04/19/081300866/diiringi-permainan-lesung-butet-kartaredjasa-bicara-kopi-dengan-setiawan