Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2023, 10:24 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang secara keliru percaya bahwa kucing adalah makhluk yang menyendiri dan tidak emosional, yang tidak memiliki keterikatan khusus dengan pemiliknya.

Padahal, hal tersebut jelas-jelas salah. Faktanya, sama dengan manusia, kucing memiliki berbagai macam emosi, termasuk rasa takut, sedih, bahagia, bahkan depresi

Baca juga: Ketahui, Ini Ragam Penyebab Kulit Gatal pada Kucing

Namun, terkadang sulit membedakan kondisi emosi kucing karena ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang halus, tetapi bukan berarti kucing tidak memiliki perasaan.

Meski kucing peliharaan terlihat selalu merasa senang, Anda juga harus bisa mengenali kapan sahabat bulu merasa sedih.

Kucing dapat menjadi sedih atau depresi karena berbagai alasan, seperti penyakit, kebosanan, berduka karena kehilangan anggota keluarga atau hewan peliharaan yang terikat dengannya, atau cedera.

Sering kali, pemilik kucing tidak menyadari jika sahabat bulu merasa sedih, tidak tertarik untuk bermain, atau kucing tidur lebih lama dari biasanya sebagai hal yang normal atau hanya "bagian dari pertambahan usia". Namun, ini adalah gejala umum dari depresi kucing.

Penting mengawasi kucing peliharaan jika tiba-tiba menjadi pendiam atau tidak seperti biasanya. 

Baca juga: 5 Penyebab Kucing Mendengkur Saat Tidur, Perlukah Khawatir?

Tanda-tanda kucing depresi

Ilustrasi kucing depresi atau sedih.Shutterstock/Julia Cherk Ilustrasi kucing depresi atau sedih.
Sebuah gambar memiliki ribuan makna. Begitu juga dengan penampilan kucing. Berikut beberapa tanda kucing depresi dilansir dari The Spruce Pets, Senin (4/12/2023). 

  • Petunjuk vokal atau perubahan vokalisasi

Kucing mungkin mengeong lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Ini adalah indikasi  sangat jelas bahwa kucing depresi atau merasa tidak bahagia.

Suara-suara yang tidak menyenangkan ini biasanya berupa lenguhan bernada rendah dan sedih. Dengkuran tidak selalu menunjukkan kebahagiaan. Kucing depresi mendengkur lebih banyak sebagai cara menghibur dirinya sendiri.

Kucing lain yang biasanya bersuara bisa menjadi pendiam, sementara kucing yang pendiam bisa mengeraskan suaranya. 

Baca juga: Cara Membersihkan Telinga Kucing dengan Benar

  • Bahasa tubuh

Selanjutnya, tanda kucing depresi adalah dari bahasa tubuhnya. Kadang-kadang bahasa tubuh kucing dapat memberi Anda petunjuk tentang ketidakbahagiaan sahabat bulu dan ada banyak posisi mata, telinga, bulu, dan tubuh yang dapat mengindikasikan hal ini.

Telinga yang tertahan, ekor terselip, dan bulu berdiri tegak adalah bentuk komunikasi diam yang menunjukkan bahwa kucing mungkin sedang tidak bahagia atau depresi. 

  • Agresi atau ketakutan

Ilustrasi kucing depresi atau sedih.Shutterstock/medveda Ilustrasi kucing depresi atau sedih.
Kucing yang depresi cenderung lebih reaktif dan bertingkah laku agresif atau ketakutan. Jika melihat perubahan perilaku yang menyebabkan kucing takut atau agresif secara tidak normal, ini menjadi tanda kucing depresi.   

Baca juga: Cara Memelihara Kucing dengan Aman agar Tidak Memicu Alergi

  • Bersembunyi dan mengalami perubahan kepribadian 

Tanda kucing depresi dapat dilihat dari kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya menarik perhatiannya, menjadi tertutup, dan bersembunyi.

Kucing yang biasanya pendiam dapat menjadi banyak menuntut dan rasa takut pada orang asing yang tampaknya dimiliki banyak kucing dapat meningkat ketika merasa sedih. 

  • Tidur berlebihan

Kucing biasanya banyak tidur, tetapi kucing yang sedih atau tertekan akan tidur lebih banyak lagi. Jika ada perubahan lokasi tempat tidur siang favoritnya, ini juga bisa menjadi tanda kucing depresi, terutama jika tempat yang baru tersembunyi atau tidak terlihat. 

Baca juga: 7 Buah yang Aman Dikonsumsi Kucing Peliharaan

  • Perawatan buruk atau perubahan dalam perawatan

Ini bisa menjadi tanda kucing depresi dan memiliki kesehatan yang buruk. Kucing yang merasa tidak enak badan atau tertekan sering berhenti melakukan perawatan sehingga bulunya terlihat tidak terawat.

  • Tidak makan atau perubahan nafsu makan 

Ilustrasi kucing makan teluriStockphoto/anastas_ Ilustrasi kucing makan telur
Jika kucing berhenti makan atau Anda melihat perubahan nafsu makan yang tiba-tiba, sahabat bulu mungkin tidak senang akan sesuatu.

Kucing yang depresi mungkin tidak mau makan makanan yang sebelumnya mereka sukai, bahkan kehilangan minat terhadap makanan favoritnya.  

Baca juga: Penyebab Kucing Memakan Kotoran dan Cara Menghentikannya

  • Menyemprot atau mengubah kebiasaan di kamar mandi 

Tanda kucing depresi berikutnya adalah menyemprotkan urine sembarangan. Kucing depresi mungkin menggunakan aroma mereka sendiri untuk merasa lebih baik dengan buang air kecil di tempat yang tidak semestinya.

Ada banyak alasan kucing kencing sembarangan, termasuk depresi, stres, dan sedih. Kucing mungkin buang air kecil di area yang bernilai tinggi, seperti kamar tidur Anda atau tempat di mana aroma hewan peliharaan yang telah meninggal atau manusia yang hilang masih tersisa untuk menyebarkan aroma mereka sendiri.

Selain itu, jika kucing peliharaan mengotori tanah di luar kotak kotorannya, hal ini patut diwaspadai. 

Baca juga: Penyebab Kucing Menjilati Tubuhnya Berlebihan dan Cara Menghentikannya 

  • Menggaruk berlebihan 

Terakhir, tanda kucing depresi adalah menggaruh berlebihan. Jika kucing depresi atau tertekan, akan mulai menggaruk perabot atau benda lain lebih sering daripada biasanya untuk menghilangkan stres sekaligus menandai wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com