Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Warna yang Dapat Menyebabkan Kecemasan, Jangan Digunakan di Rumah

Kompas.com - 29/09/2023, 21:00 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Ideal Home

"Namun, warna-warna yang kuat dan cerah seperti ini bisa menstimulasi emosi. Jadi, saya selalu menyarankan kepada klien saya bahwa percikan saja sudah cukupm" ucap Haller.

Joa Studholme, kurator warna untuk Farrow & Ball, tidak setuju dan berpikir kontras yang Anda ciptakan dengan memadukan merah dengan warna lainlah yang menciptakan ketegangan:

Selama berabad-abad, merah telah digunakan di ruang resepsi. Kehangatan dan kedalamannya sering kali membuat Anda merasa aman, bukannya cemas.

Namun, sebaiknya, hindari penggunaan warna merah yang kuat pada dinding dengan kayu putih cerah. Kontras yang kuat ini dapat membuat suasana menjadi sangat tidak santai. Sebaiknya, menggunakan putih berbasis merah pada trim atau plafon. 

Baca juga: 7 Warna Netral yang Membuat Ruangan Kecil Terasa Lebih Besar

 

Kuning

Ilustrasi ruang keluarga dengan warna cat dinding kuning.Shutterstock/Pixel-Shot Ilustrasi ruang keluarga dengan warna cat dinding kuning.
Selanjutnya, warna yang dapat menyebabkan kecemasan adalah kuning. Warna cerah ini memiliki dua sisi "kepribadian".

Angela Wright, psikolog warna, menjelaskan memilih warna kuning yang tepat dapat meningkatkan semangat dan harga diri. Ini adalah warna kepercayaan diri dan optimisme.

Namun, terlalu banyak kunin atau warna yang salah dalam hubungannya dengan warna lain dalam skema warna, dapat menyebabkan harga diri jatuh sehingga menimbulkan rasa takut serta cemas.

Haller menyarankan tidak melakukan dekorasi mendalam dengan warna yang sangat kuat ini. "Ada tren saat ini yang disebut "colour drenching" di mana semua dinding, plafon, pintu, kusen jendela, semuanya dicat dengan warna sama.

Hal ini mungkin terlihat efektif dan Anda mungkin berpikir "wow" saat melihatnya di majalah. Namun, pertimbangkan apakah Anda bisa hidup dengan tenggelam dalam warna tersebut dan bagaimana perasaan serta perilaku Anda dalam jangka panjang.

Untuk menjaga warna kuning tetap berada di sisi tepat, padukan dengan putih bersih dan sentuhan warna hitam, atau lembutkan dengan warna abu-abu muda. 

Baca juga: 7 Ide Warna Cat untuk Dapur Kecil agar Terasa Lebih Luas

Hitam 

Ilustrasi ruang keluarga dengan gaya gotik atau berwarna hitam.Shutterstock/Followtheflow Ilustrasi ruang keluarga dengan gaya gotik atau berwarna hitam.
Terakhir, warna yang dapat menyebabkan kecemasan adalah hitam. Penelitian Feeling Blue or Seeing Red dari Dr Domicele menunjukkan ada banyak asosiasi negatif dengan warna hitam pada tingkat linguistik, seperti ilmu hitam 'pemerasan, dan sebagainya.

Meski dapat memicu gagasan tentang kecanggihan dan keanggunan menurut penelitian tersebut, warna hitam juga dikaitkan dengan emosi negatif.

Subjek penelitian mengaitkannya dengan kekecewaan, kebencian, kesedihan, penyesalan, ketakutan, dan penghinaan.

Angela menjelaskan hitam pada dasarnya adalah ketiadaan cahaya karena tidak ada panjang gelombang yang dipantulkan sehingga dapat mengancam. 

Baca juga: Pilihan Warna Pintu Depan Rumah yang Tepat Menurut Feng Shui

Banyak orang yang takut akan kegelapan. Namun demikian, Angela percaya warna hitam juga bisa digunakan secara positif.

Cahaya ini mengomunikasikan kejernihan yang mutlak tanpa nuansa halus. Warna ini mengomunikasikan kecanggihan dan sangat cocok dengan warna putih.

Kombinasi klasik tersebut merupakan salah satu warna terbaik untuk mengecat dapur, terutama ruangan yang besar dan terang. Warna hitam dapat mendefinisikan ruang serta menyerap cahaya untuk menciptakan kesan lebih nyaman. 

Nah, itu dia sejumlah warna yang dapat menyebabkan kecemasan. Sebaiknya, jangan menggunakannya di rumah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com