Media tanam ini cukup populer bagi petani hidroponik karena relatif murah dan media lebih steril. Biasanya media ini digunakan untuk menanam tomat, paprika dan mentimun.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Alami untuk Hidroponik dari Bumbu Dapur
Cocopeat atau sabut kelapa
Media tanam ini mampu menyerap air cukup tinggi, penggunaannya perlu dicampur arang sekam dengan perbandingan 50:50 untuk meningkatkan pasokan oksigen.
Rockwool
Media tanam ini mungkin masih cukup asing bagi beberapa orang. Rockwool terbuat dari batu, kaca dan keramik yang dipanaskan dengan suhu tinggi kemudian digabungkan membentuk serat yang biasanya berbentuk kotak.
Keunggulan rockwool adalah bisa dijadikan sebagai media semai dan media tanam.
Selain itu, rockwool dapat menahan air dan udara dalam jumlah yang banyak, sehingga sangat berguna untuk pertumbuhan akar dan menyerap nutrisi.
Baca juga: 5 Jenis Sistem Hidroponik yang Populer di Indonesia
Nutrisi sangat mempengaruhi kualitas tanaman dan hasil panen yang dihasilkan. Hal dasar yang penting dari budidaya tanaman dengan sistem hidroponik adalah kandungan hara di dalam air berupa larutan yang diberikan secara berkala sebagai nutrisi.
Unsur Hara atau nutrisi akan tersedia bagi tanaman pada pH 5,5 sampai 7,5, namun kondisi terbaik ada di pH 6,5. Sebab, pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman.