Kesatuan elemen struktural dan non-struktural bangunan berpengaruh besar pada kokoh atau tidaknya suatu bangunan, sekaligus menolong distribusi beban gempa tersebar rata ke seluruh komponen.
Material ringan identik sebagai bahan bangunan rumah antigempa. Dalam membangun rumah modern tahan gempa, kontraktor kerap menyarankan menggunakan beton aerasi atau bata ringan sebagai pengganti batako dan batu bata biasa.
Baca juga: Bahan Bangunan Ringan Dapat Kurangi Risiko Reruntuhan Gempa
Sementara itu, untuk atap yang aman, penggunaan baja ringan maupun genteng aspal gypsum bisa jadi alternatif, demikian pula sekat rumah yang berbahan dasar gypsum.
Menurut pakar teknik sipil, kesederhanaan menjadi kunci rumah tahan gempa. Bentuk simetris juga penting karena kamu bisa mencari dengan mudah titik kolom serta fondasi kerangka utama pembangunan rumah.
Jika struktur rumah tidak beraturan, getaran gempa yang mengguncang jadi terpusat pada bagian tertentu dan bangunan pun rentan runtuh.
Jangan lupa untuk membuat tiap kolom ruang berjarak 3-4 meter. Dengan struktur dan denah simetris, bangunan memiliki kemampuan menahan gaya gempa lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.