Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2022, 12:53 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber PetMD

JAKARTA, KOMPAS.com - Rabies adalah penyakit paling mematikan yang menyerang anjing. Namun, penyakit rabies juga bisa menginfeksi hewan peliharaan lainnya, seperti kucing, musang, dan kuda, bahkan manusia. 

Rabies, yang juga dikenal sebagai penyakit anjing gila, disebabkan oleh disebabkan virus RNA dari keluarga rhabdovirus. 

Baca juga: Cara Mencegah Virus Rabies pada Anjing Peliharaan

Virus rabies umumnya ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Ketika gigitan tersebut merusak kulit, virus rabies dapat memasuki aliran darah.

Namun, virus rabies juga dapat ditularkan ke anjing atau manusia tanpa gigitan, yakni melalui air liur hewan yang terinfeksi mengenai mata, mulut, atau hidung. 

Virus rabies menyerang sistem saraf pusat (SSP), lalu menyebar melalui saraf dari tempat infeksi ke otak. Hewan yang terinfeksi mengalami kelumpuhan yang melibatkan sistem pernapasan, yang akhirnya menyebabkan kematian.

Penyakit rabies memiliki tingkat kematian tinggi. Begitu gejala rabies terlihat, hampir 100 persen kemungkinan akan mengakibatkan kematian.  

Baca juga: Ragam Gejala Rabies pada Anjing dan Pertolongan Pertama yang Dilakukan

Virus rabies juga tidak bisa disembuhkan lantaran belum ada pengobatan mengatasinya. Tak heran, anjing atau hewan peliharaan yang terinfeksi virus rabies akan mati umumnya dalam waktu 10-14 hari, tergantung tingkat keparahan virus atau gejala.

Selama rentang waktu tersebut, hewan peliharaan yang terinfeksi akan dikarantina untuk mencegahnya menularkan ke hewan lain dan manusia.

Lantaran tidak dapat disembuhkan, satu-satunya cara yang dilakukan adalah pencegahan.

Hanie Elfenbein, dokter hewan yang berpraktik di Middle Valley Animal Hospital, Chattanooga, Tennessee, Amerika Serikat, membagikan cara mencegah virus rabies pada anjing dan hewan peliharan dikutip dari PetMD, Jumat (2/12/2022). 

Baca juga: Bahaya Virus Rabies pada Anjing dan Cara Penularannya

Lakukan vaksinasi rabies 

Ilustrasi anjing sedang divaksi rabies.Shutterstock/New Africa Ilustrasi anjing sedang divaksi rabies.

Hal paling efektif mencegah virus rabies pada anjing adalah selalu memperbarui vaksinasi rabiesnya. Jika semua anjing di lingkungan Anda divaksinasi, virus rabies tidak dapat menyebar ke populasi peliharaan.

Bergantung pada undang-undang negara bagian Anda dan kesehatan anjing, vaksinasi rabies sebaiknya dilakukans setiap satu hingga tiga tahun.

Vaksin rabies memastikan anjing dan hewan peliharaan terlindungi jika terpapar hewan yang terinfeksi. Namun, tetap harus segera membawa anjing ke dokter hewan jika mencurigainya mendapat gigitan dari anjing atau hewan liar yang menjadi inang pembawa virus rabies seperti kalelawar, monyet, rubah, serta rakun.

Dokter hewan akan memberinya vaksin penguat dan memantau tanda-tanda infeksi. Jangan mencoba menangkap hewan liar tersebut, tetapi mengingat jenis hewan tersebut dan detail tentang situasinya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com