Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Pakaian Tidak Bersih Setelah Dicuci dengan Mesin Cuci

Kompas.com - 19/11/2022, 14:36 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencuci pakaian di mesin cuci merupakan solusi bagi setiap orang untuk memudahkan pekerjaan.

Namun, saat mencuci menggunakan mesin cuci, tidak sedikit orang merasa kalau pakaian yang telah dicuci tidaklah bersih dan menjadi rusak.

Jika kejadian seperti ini pernah kamu alami juga, secara garis besar ada beberapa kesalahan yang menyebabkan aktivitas mencucimu jadi tidak maksimal.

Baca juga: Cara Menghemat Listrik Saat Menggunakan Mesin Cuci

Disadur dari Hisense, Sabtu (19/11/2022), berikut ini adalah lima penyebab pakaian tidak bersih setelah dicuci dengan mesin cuci.

Ilustrasi mencuci bahan sutra Ilustrasi mencuci bahan sutra
Pengaturan yang salah

Mesin cuci modern dilengkapi dengan beberapa pengaturan, sesuai dengan jenis pakaian dan noda dari pakaian yang hendak dicuci.

Akan tetapi, banyak orang tidak mempelajari fitur ini sehingga mereka hanya puas menggunakan fitur standar pencucian yang dianggap lebih mudah.

Padahal, kesalahan ini dapat berdampak fatal untuk jenis cucian tertentu. Misalnya, untuk pakaian tebal dengan noda berat, hasil cucian tentu tidak akan maksimal jika hanya dengan menggunakan mode standar.

Sementara itu, pencucian dengan mode tersebut akan membuat pakaian berbahan lembut cepat rusak.

Baca juga: 5 Tips Mencuci Pakaian Saat Musim Hujan agar Tidak Bau Apek

Mencampur cucian

Saat akan mencuci, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memisahkan cucian sesuai dengan jenis kain dan kotoran yang akan dibersihkan.

Ilustrasi mesin cuci, ilustrasi mencuci bantal dengan mesin cuci. SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT Ilustrasi mesin cuci, ilustrasi mencuci bantal dengan mesin cuci.

Tapi, mencampurkan semua cucian dalam satu mode pencucian hanya akan menyebar kotoran saja.

Cuci pakaian sesuai dengan warnanya, apakah itu cerah, gelap, dan sebagainya. Mencampur cucian akan membuat kecerahan warna sebuah pakaian cepat pudar.

Hal tersebut bisa lebih parah jika disatukan dengan bahan kain kasar, seperti jeans. Bahan-bahan seperti katun, sutra, dan kain lembut lainnya akan cepat kusam, rusak, dan berbulu.

Menggunakan terlalu banyak detergen

Baca juga: Berapa Banyak Deterjen yang Dibutuhkan Saat Mencuci Pakaian?

Banyak orang mengira kalau banyak menggunakan detergen akan membuat pakaian yang dicuci jadi lebih bersih.

Tapi, terlalu banyak menggunakan detergen justru akan membuat busa yang tercipta di mesin cuci jadi berlebihan sehingga malah menghambat proses pembersihan kotoran.

Tidak hanya itu, terlalu banyak menggunakan detergen juga akan membuat proses pembilasan lebih banyak.

Hal ini tentu akan menyita lebih banyak waktu, tenaga, dan konsumsi daya listrik. Untuk menyingkirkan noda bandel, kamu bisa menggunakan teknik cuci kering dulu sebelum dicuci dengan mesin cuci.

Tidak memaksimalkan kapasitas mesin cuci

Saat akan mencuci, tabung mesin cuci sebaiknya diisi oleh 60-90 persen dari total kapasitasnya.

Baca juga: 5 Tanda Mesin Cuci Sudah Tidak Optimal dan Perlu Menggantinya

Jika diisi dengan cucian yang lebih sedikit, proses bantingan tidak akan berjalan maksimal, terlebih jika air yang dimasukkan terlalu banyak.

Kondisi ini juga berlaku saat mesin cuci dipaksa bekerja di atas kapasitas maksimalnya. Jika kapasitas mesin cucimu besar, sebaiknya atur waktu mencuci menjadi dua kali dalam seminggu, atau bahkan seminggu sekali.

 

Catatan: saat proses mencuci sudah selesai, segera angkat cucian dan pindahkan ke bagian tabung pengering agar kotorannya tidak kembali menempel pada cucian.

Tidak memerhatikan kualitas mesin cuci

Baca juga: 2 Permasalahan yang Umum Terjadi pada Mesin Cuci Bukaan Depan

Hal pertama yang wajib diperhatikan adalah, kualitas mesin cuci. Pastikan produsen mesin cuci yang kamu pilih dikenal konsisten menghadirkan produk-produk handal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com