Teori populer lainnya tentang ketertarikan lalat pada cahaya adalah mereka menggunakannya sebagai alat bantu navigasi.
Serangga pada umumnya, terutama yang terbang ke utara, dapat menilai arah dengan menjaga sumber cahaya alami seperti matahari atau bulan.
Metode ini bekerja dengan baik selama sumber cahaya tetap konstan dan pada jarak tertentu. Jika serangga menemukan lampu teras, mereka menjadi bingung dengan sumbernya.
Inilah mengapa ngengat berperilaku aneh karena terus-menerus mengelilingi sumber cahaya. Secara naluriah, mereka ingin menjaga cahaya di sisi tertentu tubuhnya saat menavigasi rutenya.
Baca juga: 3 Cara Mengusir Lalat Buah Tanpa Menggunakan Cuka
Ada perbedaan antara serangga yang tertarik pada cahaya dan tidak, yaitu fenomena fototaksis. Beberapa serangga tertentu, seperti kecoak atau cacing tanah, memiliki fototaksis negatif.
Artinya, mereka menolak paparan cahaya. Sedangkan ngengat, lalat, dan banyak serangga terbang lainnya memiliki fototaksis positif dan secara alami tertarik padanya.
Ada beberapa perdebatan dalam komunitas ilmiah terkait mengapa serangga dengan fototaksis positif seperti lalat akan terus terban di sekitar sumber cahaya buatan, meski ada cahaya alami.
Baca juga: Cara Membuat Cairan Pengusir Lalat, Pakai Cuka dan Sabun Cuci Piring
Beberapa percaya, serangga tidak tertarik pada cahaya itu sendiri tetapi pada kegelapan yang mengelilinginya.