JAKARTA, KOMPAS.com – Fredi Lugina Priadi memutuskan beralih profesi dari guru honorer menjadi penjahit kostum kucing pada 2017.
Pria asal Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ini mengungkapkan bahwa ide tersebut pertama kali dicetuskan keponakannya setelah usaha menjahitnya sepi pesanan selama beberapa tahun.
Baca juga: Bisnis Kostum Kucing Tembus Pasar Luar Negeri
“Ponakan kasih usulan, coba bikin baju kucing. Saya coba buat baju kucing,” jelasnya dalam talk show daring di media sosial Kompas.com bertajuk “Inspirasi+62 – Ep 4: Bisnis Busana Kucing, Ide dari Mana?”, Jumat (2/9/2022).
Fredi mengungkapkan ia sudah memiliki keahlian menjahit sejak SMP. Pada sekitar 2014, Fredi mengikuti kursus menjahit untuk semakin mengasah keterampilannya.
“Lebih-kurang tiga bulan saya ikut kursus dasar untuk menjahit. Pakaian manusia dan kucing jelas berbeda, dari garis-garis dan polanya jauh berbeda. Sebetulnya, buat baju kucing karena coba-coba melalui trial and error,” ucapnya.
Mulanya, Fredi hanya membuat kostum kucing dengan desain tidak rumit pada 2017. Modelnya pun cukup sederhana, yakni kemeja dan kaus.
Baca juga: Syarat-syarat Grooming Kucing yang Harus Dipenuhi
Memasuki 2018, dirinya mencoba membuat kostum karakter yang dilengkapi tangan palsu. Dari sinilah, model-model karakter lain mulai dikembangkan.
Selama pembuatan kostum, Fredi mengungkapkan setiap barang akan dicoba untuk dikenakan pada kucing-kucing di sekitarnya agar ekspektasinya terhadap kostum yang diciptakan sesuai dengan realita yang ditampilkan.
Selain itu, memastikan bahwa kostum tersebut terlihat cocok dikenakan kucing.
Saat ini, Fredi memiliki cukup banyak model kostum kucing, dari Superman, pak haji, pocong, hingga tukang cuanki. Kostum tematik tersebut masing-masing memiliki aksesori guna memperkuat karakter yang ditampilkan.
Kostum pak haji, misalnya, kucing akan mendapatkan peci berwarna putih, baju muslim, sorban, satu sendal jepit, dan sarung motif kotak-kotak.
Baca juga: Mantan Guru Honorer Kini Penjahit Kostum Kucing, Omzet Rp 6 Jutaan
Deretan kostum ini tentu hasil dari beragam inspirasi yang ditemukan Fredi. Dalam mencari inspirasi, salah satu cara yang dilakukan adalah melihat lingkungan sekitar.
“Kalau kostum, misalnya karakter, pertama biasanya dari tokoh populer biar saya enggak susah-susah maksain mindset ke orang-orang. Mereka sudah tahu,” jelas Fredi.
Misalnya, kostum pak haji. Ketika mengunggah foto kucing menggunakan kostum tersebut, ia tidak perlu menuliskan “Pak Haji” lantaran orang-orang sudah memahaminya.
Sementara untuk kostum tukang cuanki, ide ini datang dari kesehariannya melihat tukang cuanki yang selalu melewati rumahnya.
Baca juga: 5 Tipe Hubungan Kucing Peliharaan dengan Pemiliknya
Cara lain mencari inspirasi kostum kucing adalah melihat apa yang ramai di kalangan masyarakat.
“Misalnya, kemarin Agustus, saya buat kostum pahlawan. Kemudian ada beberapa film yang lagi hits atau baru keluar, biasanya mereka promo besar-besaran. Saya buat kostum, orang sudah paham,” katanya.
Untuk kostum kucing bertema pahlawan super, Fredi memilih deretan toko yang sudah dikenal oleh masyarakat sedari kecil, seperti Superman dan Batman.
Baca juga: Apakah Boleh Kucing Minum dari Mangkuk Kloset?
Momen besar seperti hari kemerdekaan, Lebaran, dan Idul Adha juga dijadikan sebagai inspirasi oleh Fredi.
“Misal. Idul Adha ada kambing untuk kurban. Saya spesial membuat kostum untuk konten. Cuma ada juga yang pesan buat kambing, itu pun jarang banget,” terangnya.
Sementara untuk HUT RI, kostum yang diproduksi lebih sering seputar pahlawan dan Lebaran lebih seputar pak haji dan ukhti.
Baca juga: Ketahui, Ini Respons yang Dialami Kucing Saat Merasa Sakit
Fredi menjual produknya berkisar Rp30 ribu sampai Rp220 ribu. Kisaran harga ini berdasarkan model, bahan, dan proses pembuatan kostum.
Untuk kostum kucing seharga Rp30ribu, misalnya, modelnya cukup sederhana seperti pocong. Sementara untuk harga Rp220 ribu, modelnya lebih rumit seperti tukang cuanki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.