Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2022, 20:44 WIB
Siti Nur Aeni ,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenis bawang merah di Indonesia sangatlah beragam. Bagi masyarakat Indonesia, tanaman hortikultura ini banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masakan.

Jenis bawang merah yang ditanam sangat berpengaruh pada keuntungan budi daya ini. Varietas unggul akan menghasilkan tanaman dengan produktivitas tinggi sehingga hasil panen melimpah dan petani akan mendapatkan keuntungan.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah agar Tumbuh Subur

Di Indonesia, setidaknya ada dua jenis bawang merah yang biasa ditanam petani, bawang lokal atau bawang Jawa dan bawang merah nonlokal.

Mengutip dari buku Profil Komoditas Bawang Merah, Sabtu (6/8/2022), berikut ulasan lengkapnya.

Bawang lokal atau bawang Jawa

Foto stok: Bawang merah.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Foto stok: Bawang merah.

Bawang lokal adalah jenis bawang asli Indonesia. Bawang merah ini memiliki ukuran sedang. Berikut beberapa nama bawang merah lokal. 

  1. Bawang bima curut. Bawang merah ini diketahui bisa memiliki bobot yang berat dan relatif tahan terhadap penyakit bawang merah.
  2. Bawang sidapurna
  3. Bawang tablet
  4. Bawang darkonah
  5. Bawang sirad
  6. Bawang juna
  7. Pobolonggo
  8. Parman
  9. Kuning
  10. Biru sawah
  11. Biru pasir 

Baca juga: 3 Penyakit Bawang Merah yang Disebabkan Jamur dan Cara Mengatasinya

Dari 11 jenis bawang lokal yang sudah disebutkan sebelumnya, bawang merah varietas Probolinggo, tiron sawah, dan biru pasir adalah varietas yang mampu berdaptasi baik dengan lingkungan.

Tak hanya itu, varietas biru sawah dan tiron pasir tergolong mudah berdaptasi dengan lungkungan yang kurang produktif, termasuk lahan pasir pantai pada musim kemarau.

Sementara itu, bawang merah parman dan kuning termasuk varietas yang kurang stabil dan hanya produktif pada lingkungan yang mendukung. 

Baca juga: Mengapa Daun Bawang Merah Menguning? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bawang merah nonlokal

Jenis bawang merah lainnya adalah bawang merah nonlokal. Bawang merah jenis ini biasanya berasl dari Filipina dan Thailand.

Umumnya, petani menyebut bawang ini sebagai bawang Bangkok. Varietas bawang merah nonlokal memiliki buah yang besar dan anakan yang banyak.

Sayangnya, bawang merah ini tidak bisa dijadikan bibit. Jadi, saat panen harus dijual.

Baca juga: Cara Budidaya Bawang Merah agar Panennya Melimpah

Syarat tumbuh bawang merah

Ilustrasi menanam bawang merah. SHUTTERSTOCK/WISAWA222 Ilustrasi menanam bawang merah.

Setiap varietas bawang merah memiliki syarat tumbuh berbeda. Ada jenis bawang merah yang bisa tumbuh di lahan pasir pantai, tapi ada juga hanya bisa tumbuh di lahan subur seperti sawah.

Akan tetapi, pada umumnya syarat tumbuh bawang merah terbilang sama seperti berikut.

  • Iklim

Bawang merah bisa ditanam di daratan rendah sampai tinggi kurang-lebih 1.100 meter di atas permukaan laut. Akan tetapi, produksi terbaik dihasilkan pada bawang merah yang ditanam di dataran rendah.

Selain ketinggian tempat, syarat iklim lain yang menunjang pertumbuhan bawang merah adalah suhu, pencahayaan, curah hujan, angin dan kelembapan.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Polybag, Tidak Butuh Lahan Luas

Suhu yang ideal untuk menanambawang merah adalah antara 25-32 derajat Celsius dengan pencahayan kurang-lebih 70 persen.

Sementara itu, kelembapan yang ideal untuk budi daya bawang merah adalah 80-90 persen. Angin juga bisa mempengaruhi budi daya tanaman ini. Semakin kencang anginnya, risiko kerusakan tanaman semakin tinggi. 

Baca juga: Cara Membuat Pestisida dan Pupuk dari Bawang Merah

  • Tanah

Jenis tanah yang cocok untuk menanam bawang merah adalah tanah yang gembur subur dengan drainase baik. Namun, tanah yang berpasir juga  bisa membantu memperbaiki perkembangan umbi.

Selain subur, tanah untuk menanam bawang merah juga harus memiliki pH netral sekitar 5,5-6,5.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Barang yang Tidak Boleh Dibuang Saat Merapikan Rumah

5 Barang yang Tidak Boleh Dibuang Saat Merapikan Rumah

Housing
Hindari, Ini 5 Kesalahan Menerapkan Warna di Rumah

Hindari, Ini 5 Kesalahan Menerapkan Warna di Rumah

Decor
Cara Membersihkan Sedotan Stainless Steel dengan Benar

Cara Membersihkan Sedotan Stainless Steel dengan Benar

Do it your self
6 Benda yang Dapat Dibersihkan dengan Minyak Zaitun

6 Benda yang Dapat Dibersihkan dengan Minyak Zaitun

Housing
6 Jenis Burung yang Bisa Berbicara, Unik dan Menyenangkan

6 Jenis Burung yang Bisa Berbicara, Unik dan Menyenangkan

Pets & Garden
Cara Membersihkan Mesin Nespresso dengan Benar

Cara Membersihkan Mesin Nespresso dengan Benar

Do it your self
5 Jenis Pelapis Dinding Terbaik, Apa Saja?

5 Jenis Pelapis Dinding Terbaik, Apa Saja?

Housing
Cara Membersihkan Sol Sepatu agar Tidak Bau

Cara Membersihkan Sol Sepatu agar Tidak Bau

Do it your self
5 Cara Membersihkan Tempat Tidur Anjing yang Benar

5 Cara Membersihkan Tempat Tidur Anjing yang Benar

Pets & Garden
5 Spesies Burung yang Memiliki Sifat Ramah

5 Spesies Burung yang Memiliki Sifat Ramah

Pets & Garden
6 Ide Ruang Kerja Bergaya Bohemian yang Cantik dan Nyaman

6 Ide Ruang Kerja Bergaya Bohemian yang Cantik dan Nyaman

Decor
6 Ide Ruang Keluarga yang Nyaman di Ruang Bawah Tanah

6 Ide Ruang Keluarga yang Nyaman di Ruang Bawah Tanah

Decor
Hindari, Ini 7 Kesalahan Pencahayaan Ruangan yang Sering Dilakukan

Hindari, Ini 7 Kesalahan Pencahayaan Ruangan yang Sering Dilakukan

Decor
5 Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam di Halaman Rumah

5 Tanaman yang Tidak Boleh Ditanam di Halaman Rumah

Pets & Garden
Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah dengan Mudah

Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah dengan Mudah

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com