Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2022, 07:15 WIB
Siti Nur Aeni ,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman sagu merupakan salah satu tanaman tahunan yang bisa digunakan sebagai bahan pangan. Maka itu, masa panen tanaman sagu lebih lama dibanding tanaman pangan lain seperti padi maupun jagung.

Tempat ideal tumbuhnya tanaman sagu biasanya di daerah berlumpur, kaya mineral, banyak mengandung bahan organik, air tanahnya berwarna coklat, dan pH sedikit asam. 

Baca juga: 5 Tanaman Hias Indoor yang Hanya Butuh Sedikit Cahaya Matahari

Jika dipelihara dengan baik, tanaman sagu bisa dimanfaatkan secara maksimal. Tak hanya sebagai bahan pangan, bagian tanaman sagu banyak dimanfaatkan untuk keperluan properti.

Misalnya, daun sagu digunakan untuk atap, pelepah daun untuk dinding rumah, dan kulit dari batang sagu untuk membuat dinding sagu.

Agar tanaman bisa dimanfaatkan untuk keperluan hidup, tanaman sagu harus terlebih dahulu di panen. Berikut ini penjelasan lengkap seputar pemanenan sagu yang perlu dipahami.

Baca juga: Ini Area Terbaik Menanam Tanaman Sagu

Kapan masa panen tanaman sagu?

Ilustrasi tanaman sagu.Shutterstock/ISEN STOCKER Ilustrasi tanaman sagu.

Seperti sudah disinggung sebelumnya, sagu termasuk tanaman tahunan. Artinya, tanaman ini hanya bisa dipanen beberapa tahun setelah tanam.

Menurut penjelasan dalam Jurnal Kehutanan Papuasia 4(2), masa panen tanaman sagu yang ideal adalah saat tanaman memasuki umur 13-15 tahun. Tentu saja, pemanenan tersebut dilakukan setelah melihat ciri atau karakteristik tanaman sagu yang siap panen.

Mengutip dari buku Budidaya dan Kriteria Panen Tanaman Sagu, Rabu (3/8/2022), ciri-ciri tanaman sagu yang siap panen, antara lain:

Baca juga: 5 Tips Memilih Benih Jagung Manis Berkualitas

  1. Terdapat perubahan pada daun, duri, pucuk, dan batang.
  2. Menjelang panen, biasanya akan terjadi pembentukan primordia bunga atau kuncup bunga, tapi belum mekar.
  3. Daun-daun terakhir yang keluar memiliki jarak berbeda dengan daun sebelumnya.
  4. Daun terakhir lebih tegak dan ukurannya kecil.
  5. Pucuk menjadi sedikit menggelembung.
  6. Duri berkurang.
  7. Pelepah daun lebih bersih dan licin dibanding tanaman sagu yang masih muda. 

Baca juga: 10 Tanaman Hias Dalam Ruangan yang Bermanfaat untuk Kesehatan

Cara panen tanaman sagu

Berdasarkan keterangan dalam Jurnal Kehutanan Papuasia 4(2), tahapan pemanenan tanaman sagu sebagai berikut:

Ilustrasi tepung sagu. SHUTTERSTOCK/Pawarun Chitchirachan Ilustrasi tepung sagu.

1. Bersihkan area tanaman sagu yang siap panen untuk mengurangi vegetasi yang dapat menghalangi ruang gerak sekaligus membersihkan lumut yang menempel pada batang sagu.

2. Memberbersihkan air untuk pemerasan empulur. Tempat pemerasan yang dipilih biasanya sungai yang ada di sekitar lahan sagu. Lokasi pemerasan dan air yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih daulu untuk menjaga kualitas sagu yang dihasilkan. 

Baca juga: Ketahui, Ini Fungsi Antracol dan Jenis Fungisida untuk Tanaman

3. Penebangan atau pemotongan batang sagu setinggi kurang-lebih 50-60 sentimeter dari atas permukaan tanah.

4. Membuat tempat pemerasan empulur dan tempat penampungan aci sagu.

5. Membelah batang dan mengupas kulit. Bagian tanaman sagu yang dibelah hanyalah pangkal bayang dengan panjang kurang-lebih satu meter.

6. Penokokan yang dilakukan dengan cara mengayunkan alat penokok ke arah empulur sagu secara berulang kaih sehingga empulur terpotong atau hancur, kemudian tampung remahan empulur sagu.

Baca juga: 4 Ciri-ciri Tanaman Singkong, dari Batang sampai Umbi 

7. Pemerasan atau kegiatan mencampurkan remah empulur sagu dengan air, lalu diremas-remas dan ditapis menggunakan kain. Kegiatan ini bertujuan memisahkan aci yang dihasilkan tanaman sagu.

8. Pengemasan aci sagu dalam wadah. Biasanya, wadah yang digunakan adalah karung beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com