JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman sagu merupakan salah satu tanaman tahunan yang bisa digunakan sebagai bahan pangan. Maka itu, masa panen tanaman sagu lebih lama dibanding tanaman pangan lain seperti padi maupun jagung.
Tempat ideal tumbuhnya tanaman sagu biasanya di daerah berlumpur, kaya mineral, banyak mengandung bahan organik, air tanahnya berwarna coklat, dan pH sedikit asam.
Baca juga: 5 Tanaman Hias Indoor yang Hanya Butuh Sedikit Cahaya Matahari
Jika dipelihara dengan baik, tanaman sagu bisa dimanfaatkan secara maksimal. Tak hanya sebagai bahan pangan, bagian tanaman sagu banyak dimanfaatkan untuk keperluan properti.
Misalnya, daun sagu digunakan untuk atap, pelepah daun untuk dinding rumah, dan kulit dari batang sagu untuk membuat dinding sagu.
Agar tanaman bisa dimanfaatkan untuk keperluan hidup, tanaman sagu harus terlebih dahulu di panen. Berikut ini penjelasan lengkap seputar pemanenan sagu yang perlu dipahami.
Baca juga: Ini Area Terbaik Menanam Tanaman Sagu
Seperti sudah disinggung sebelumnya, sagu termasuk tanaman tahunan. Artinya, tanaman ini hanya bisa dipanen beberapa tahun setelah tanam.
Menurut penjelasan dalam Jurnal Kehutanan Papuasia 4(2), masa panen tanaman sagu yang ideal adalah saat tanaman memasuki umur 13-15 tahun. Tentu saja, pemanenan tersebut dilakukan setelah melihat ciri atau karakteristik tanaman sagu yang siap panen.
Mengutip dari buku Budidaya dan Kriteria Panen Tanaman Sagu, Rabu (3/8/2022), ciri-ciri tanaman sagu yang siap panen, antara lain:
Baca juga: 5 Tips Memilih Benih Jagung Manis Berkualitas
Baca juga: 10 Tanaman Hias Dalam Ruangan yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Berdasarkan keterangan dalam Jurnal Kehutanan Papuasia 4(2), tahapan pemanenan tanaman sagu sebagai berikut:
1. Bersihkan area tanaman sagu yang siap panen untuk mengurangi vegetasi yang dapat menghalangi ruang gerak sekaligus membersihkan lumut yang menempel pada batang sagu.
2. Memberbersihkan air untuk pemerasan empulur. Tempat pemerasan yang dipilih biasanya sungai yang ada di sekitar lahan sagu. Lokasi pemerasan dan air yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih daulu untuk menjaga kualitas sagu yang dihasilkan.
Baca juga: Ketahui, Ini Fungsi Antracol dan Jenis Fungisida untuk Tanaman
3. Penebangan atau pemotongan batang sagu setinggi kurang-lebih 50-60 sentimeter dari atas permukaan tanah.
4. Membuat tempat pemerasan empulur dan tempat penampungan aci sagu.
5. Membelah batang dan mengupas kulit. Bagian tanaman sagu yang dibelah hanyalah pangkal bayang dengan panjang kurang-lebih satu meter.
6. Penokokan yang dilakukan dengan cara mengayunkan alat penokok ke arah empulur sagu secara berulang kaih sehingga empulur terpotong atau hancur, kemudian tampung remahan empulur sagu.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Tanaman Singkong, dari Batang sampai Umbi
7. Pemerasan atau kegiatan mencampurkan remah empulur sagu dengan air, lalu diremas-remas dan ditapis menggunakan kain. Kegiatan ini bertujuan memisahkan aci yang dihasilkan tanaman sagu.
8. Pengemasan aci sagu dalam wadah. Biasanya, wadah yang digunakan adalah karung beras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.