Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Kerajinan Batik Didorong untuk Ekspor

Kompas.com - 15/03/2022, 19:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerajinan tangan dan wastra tradisional Indonesia banyak digemari tidak hanya sebagai busana yang dikenakan, namun juga dijadikan elemen dekorasi rumah dan kantor. Para perajin kerajinan batik pun didorong untuk dapat memasarkan produknya ke luar negeri.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus memperluas kerja sama dalam pengembangan industri yang berorientasi ekspor. LPEI menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Industri Fashion Batik Menuju Pasar Dunia”.

FGD ini diselenggarakan di Rumah Ekspor Solo yang merupakan program inisiatif LPEI dalam menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga di daerah Solo.

Baca juga: Produk Kerajinan Asal Gresik Didorong Masuk Pasar Internasional

“FGD ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi UKM menjadi mahir ekspor khususnya di Provinsi Jawa Tengah, mengorkestrasi seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem ekspor batik, serta meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing tinggi,” ujar Corporate Secretary LPEI, Chesna F Anwar dalam siaran pers, Selasa (15/3/2022).

Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam meningkatkan ekspor nasional, LPEI memiliki program Rumah Ekspor yang diharapkan dapat menjadi pusat pertemuan seluruh pihak dalam ekosistem ekspor di suatu wilayah termasuk industrinya.

Industri batik sebagai penyerap tenaga kerja yang tinggi di Indonesia menjadi sangat potensial untuk terus dikembangkan. Tercatat 47 unit usaha batik dari 101 sentra wilayah Indonesia mampu menyerap hingga 200 ribu tenaga kerja.

UNESCO bahkan telah menobatkan Batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya di bidang Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Baca juga: Produk Kerajinan dan Dekorasi Rumah UMKM Sambut Pertemuan Perdana G20 di Jakarta

FGD yang melibatkan seluruh pelaku UKM Batik di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya ini berisikan sejumlah materi seperti potensi ekspor fashion batik, pengalaman ekspor batik, perkembangan fashion batik di dunia serta sharing session pelaku UKM Ekspor batik di wilayah Jawa Tengah.

Ketua Dekranasda Surakarta yang diwakili oleh Kabag Perekonomian Kota Solo, Yanti juga mengapresiasi dan menyambut baik inisiatif pertemuan ini.

“Kami sangat mendukung industri Batik yang ada di Kota Solo dengan adanya karnaval dan kampung batik. Kami juga mengapresiasi kegiatan ini yang merupakan wujud nyata pengembangan ekspor nasional khususnya industri batik serta menginspirasi UKM di tengah kondisi perekonomian saat ini," ujar Yanti

Menurut dia, sinergi dan kolaborasi sangat dibutuhkan untuk membawa industri batik melompat bersama menuju kancah internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com