Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2022, 16:09 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber The Nest

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak seperti manusia, kucing memiliki pendengaran yang sangat tajam. Bahkan, kucing yang sehat dapat mendengar suara empat atau lima kali lebih jauh daripada manusia.

Untuk itu, kucing sangat tidak nyaman ketika ada suara besar di sekitarnya. Jadi, ketika mendengar suara keras seperti petir atau musik yang sangat keras, biasa mereka akan lari dan bersembunyi.

Tak hanya itu, dikutip dari The Nest, Rabu (16/2/2022) ketika kucing mendengar suara keras tersebut, akan ada efek yang terjadi pada kucing, seperti berikut ini. 

Baca juga: Tips dan Trik Merawat Kucing Berbulu Panjang

Ilustrasi kucing. PIXABAY/ALEXAS_FOTOS Ilustrasi kucing.

1. Merusak pendengaran kucing

Paparan rutin terhadap musik keras, terutama jika modenya melalui headphone akan menyebabkan kerusakan pendengaran pada manusia.

Namun, sebuah penelitian yang dilakukan Angkatan Darat AS yang memberikan bukti bahwa paparan suara keras menyebabkan kerusakan pada pendengaran kucing.

Dalam upaya untuk menguji efek kebisingan yang intens, peneliti Angkatan Darat pertama kali mengembangkan model untuk pendengaran kucing.

Karena telinga kucing secara alami dirancang untuk menarik suara ke saluran telinga, memungkinkan kucing untuk mengambil gerakan yang paling sensitif seperti tikus yang merayap di lantai, peneliti memilih model kucing sebagai titik awal.

 

Baca juga: 11 Fakta Menarik Kucing Calico, Bisa Bawa Keberuntungan

Apa yang mereka temukan adalah bahwa koklea kucing (telinga bagian dalam tempat suara diproses) cepat rusak oleh paparan suara mulai dari 1,0 hingga 16,0 kHz.

2. Menyebabkan kucing stres

Musik yang keras adalah salah satu pemicu stres pada kucing. Pasalnya, menyetel lagu merupakan hal yang menyimpang dari jadwal rutin mereka sehari-hari.

 

Sebab, mereka tidak siap untuk ledakan suara tiba-tiba yang tidak dapat mereka hindari sehingga mendengarkan lagu atau suara yang sangat keras menyebabkan kucing stres. 

Ilustrasi kucing - Kucing jenis Tonkinese.SHUTTERSTOCK / lovemydesigns Ilustrasi kucing - Kucing jenis Tonkinese.

3. Mengganggu aktivitas buang air kucing 

Kucing sering kali melampiaskan stresnya dengan mengubah kebiasaan buang air kecilnya. Kucing yang stres terkadang akan membuang air di luar kotak pasirnya.

Baca juga: Tips Penting Merawat Anak Kucing Tanpa Induk

Ini terjadi terutama ketika anak kucing, terutama jantan yang belum disteril. Kucing jantan ini sudah memiliki kecenderungan untuk menandai wilayah mereka dengan menyemprotkan urine pada apa saja dan segala sesuatu di lingkungan mereka.

Ketika mereka merasa terancam oleh musik keras, mereka cenderung kembali ke penyemprotan sebagai mekanisme pertahanan diri.

Apa yang harus dilakukan?

Jika memungkinkan, pindahkan kucing ke ruangan lain atau bagian lain dari rumah sebelum Anda memulai memainkan musik keras atau ada suara yang mengganggunya.

Mungkin tutup pintu kamar tempat Anda memindahkannya untuk meredam suaranya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com