Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan, Ini Cara Tepat Menyiram Tanaman agar Tidak Layu dan Mati

Kompas.com - 06/11/2021, 12:45 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak faktor yang menyebabkan tanaman hias mati. Namun, penyebab yang sering ditemukan adalah kebiasaan penyiraman yang salah.

Seperti dilansir dar The Spruce, Sabtu (6/11/2021), kebiasaan penyiraman yang buruk cenderung mengikuti suatu pola. 

Baca juga: 7 Tanaman Hias Populer Ini Beri Nuansa Retro ke Dekorasi Rumah

Misalnya, ketika seseorang yang baru merawat tanaman hias, mereka cenderung membanjiri tanaman dengan air sehingga menyebabkan tanaman tersebut mati. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?

Sebenarnya, mengembangkan kebiasaan menyiram tanaman dengan baik tidak sulit. Namun, membutuhkan beberapa hal penting seperti konsistensi, kemauan untuk memperhatikan tanaman, serta membaca tanda-tanda tanaman akan mati.

Tanaman yang layu akan memberi tahu Anda bahwa mereka membutuhkan lebih banyak air. Sementara itu, tanaman yang menguning dan tampak pudar mungkin mendapatkan terlalu banyak air.

Berikut cara tepat menyiram tanaman agar tidak layu dan mati.  

Baca juga: 5 Tanaman Hias Dalam Ruangan yang Bisa Mencerahkan Rumah 

Tempatkan tanaman dan pot dengan benar 

Saat merepoting tanaman, jangan mengisi pot di tepinya dengan tanah pot. Hal ini membuat lebih sulit untuk menyiram tanaman karena Anda harus menggiring air di atas tanah dan menunggu sampai meresap.

Sisakan ruang yang cukup untuk Anda menuangkan air dan biarkan meresap dengan sendirinya.

Terpenting jangan membiarkan tanaman terendam air, kecuali jika itu adalah tanaman rawa. Pastikan untuk mengosongkan baki tanaman setelah selesai menyiram sehingga tanaman tidak terendam air.

Tanaman yang terendam air dapat membuat tanaman mengalami busuk akar, yang akhirnya menyebabkan tanaman mati

Baca juga: 7 Tanaman Hias Indoor yang Cocok untuk Dapur Tertutup 

Gunakan teknik yang tepat 

Ilustrasi menyiram tanaman dengan cara disemprot. SHUTTERSTOCK/DMITRY KALINOVSKY Ilustrasi menyiram tanaman dengan cara disemprot.
Penyiraman bawah adalah metode yang sangat efektif untuk banyak tanaman yang daunnya tidak suka basah. Gunakan kaleng penyiraman berleher panjang.

Hal ini akan memungkinkan Anda untuk menerapkan air tepat pada permukaan tanah tanpa membasahi daun. Sebab, gangguan jamur pada tanaman hias didorong oleh dedaunan yang basah.

Saat menyiram tanaman, pastikan melakukannya dengan seksama sehingga air mengalir melalui wadah. Ini juga membantu membuang garam pupuk, yang bisa berbahaya jika menumpuk. 

Baca juga: 7 Tanaman Hias yang Membantu Tidur Lebih Nyenyak dan Berkualitas 

Pilih lokasi yang tepat

Selain lokasi yang tepat untuk tanaman berdasarkan cahaya, pilih juga lokasi berdasarkan kebutuhan penyiraman.

Jika memungkinkan, tanam tanaman serupa di samping satu sama lain sehingga memudahkan saat proses penyiramannya.  

Baca juga: Tanaman Hias Berbau Busuk? Ini Penyebabnya

Waktu yang tepat

Pastikan kebiasaan menyiram tanaman yang dilakukan secara konsisten sehingga tanaman tidak mengalami melalui siklus kekeringan.

Meski setiap spesies berbeda, pada umumnya tanaman lebih menyukai kelembapan yang merata. Penyiraman pada malam hari mendorong kelembapan, yang merupakan prasyarat untuk serangan jamur.

Sebaliknya, siram tanaman pada pagi hari,ketika tingkat penguapan dan transpirasi berada pada kondisi terbaiknya. 

Baca juga: 8 Tanaman Hias yang Bisa Tumbuh Tanpa Tanah 

Periksa kualitas air 

Selain itu, perhatikan kualitas air sebelum menyiram tanaman. Beberapa tanaman tidak dapat mentoleransi air keran yang diklorinasi.

Sedangkan tanaman lain mengalami kesulitan dengan air lunak. Gunakan air sebersih mungkin seperti air hujan, air yang telah ditinggalkan selama beberapa hari untuk deklorinasi, atau air reverse osmosis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Tanaman Hias yang Dapat Ditanam di Air

9 Tanaman Hias yang Dapat Ditanam di Air

Pets & Garden
7 Pakaian yang Tidak Boleh Dimasukkan ke Mesin Pengering, Kenapa?

7 Pakaian yang Tidak Boleh Dimasukkan ke Mesin Pengering, Kenapa?

Home Appliances
7 Barang Dekorasi yang Tidak Perlu Dibeli Baru

7 Barang Dekorasi yang Tidak Perlu Dibeli Baru

Decor
Cara Mencuci Pakaian Berbahan Linen dengan Benar

Cara Mencuci Pakaian Berbahan Linen dengan Benar

Do it your self
5 Cara Menambahkan Karakter di Kamar Mandi

5 Cara Menambahkan Karakter di Kamar Mandi

Decor
5 Cara Membuat Plafon Ruang Tamu Terlihat Lebih Tinggi

5 Cara Membuat Plafon Ruang Tamu Terlihat Lebih Tinggi

Decor
5 Kesalahan Desain Rumah dan Cara Memperbaikinya

5 Kesalahan Desain Rumah dan Cara Memperbaikinya

Housing
5 Tanaman Berwarna Merah yang Membuat Taman Lebih Cerah

5 Tanaman Berwarna Merah yang Membuat Taman Lebih Cerah

Pets & Garden
Cara Membersihkan Lantai Kayu Solid dengan Cuka

Cara Membersihkan Lantai Kayu Solid dengan Cuka

Home Appliances
5 Jenis Meja Kamar Mandi yang Populer

5 Jenis Meja Kamar Mandi yang Populer

Home Appliances
Mudah, Cara Menghilangkan Bau Terbakar pada Microwave

Mudah, Cara Menghilangkan Bau Terbakar pada Microwave

Do it your self
6 Ikan Hias Air Tawar yang Cocok Dipelihara di Akuarium

6 Ikan Hias Air Tawar yang Cocok Dipelihara di Akuarium

Pets & Garden
Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Cara Membersihkan Food Processor agar Kembali Kinclong

Home Appliances
6 Varietas Aglonema yang Cocok di Kebun dan Ruangan

6 Varietas Aglonema yang Cocok di Kebun dan Ruangan

Pets & Garden
Mudah, Begini Cara Membuat Sabun Cuci Baju di Rumah

Mudah, Begini Cara Membuat Sabun Cuci Baju di Rumah

Do it your self
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com