Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2021, 21:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menanam tanaman cabai di rumah, Anda perlu mencermati serangan hama serangga. Salah satunya adalah hama tungau, termasuk tungau laba-laba, yang umum menyerang tanaman cabai.

Dikutip dari Garden Guides, Sabtu (11/9/2021), cuaca hangat dan kondisi kering, khususnya, menciptakan lingkungan yang ideal untuk siklus reproduksi cepat hama. Tungau menenun jaring dan mengunyah lubang di daun, akhirnya membunuh tanaman.

Serangan tidak berhenti pada satu tanaman saja. Serangan hama tungau bisa menyebar ke tanaman lain di sekitar tanaman cabai Anda.

Baca juga: Tips Menanam Cabai agar Berbuah Lebat dan Cepat

Untuk menyelamatkan kebun Anda secara keseluruhan, penting untuk membasmi tungau pada tanaman cabai.

Pisahkan tanaman yang terinfeksi dari tanaman yang sehat untuk mengurangi kemungkinan migrasi hama. Namun, kelompokkan semua tanaman cabai yang tidak sehat, karena ini mengurangi aliran udara melalui kelompok tersebut.

Mengelompokkan tanaman cabai yang tidak sehat akan membuat lingkungan yang lebih lembap. Tungau laba-laba tidak menyukai kelembapan.

Bersihkan jaring dan tanda-tanda infestasi tungau laba-laba. Gunakan air dan sabun cuci piring ringan untuk menghilangkan jejak, bersihkan sisa sabun dengan kain lembut.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Cabai Rawit untuk Pemula

Semprot bagian bawah daun tanaman cabai dengan insektisida biologis. Solusi ini membunuh tungau yang ada pada tanaman cabai tanpa menyakiti tanaman itu sendiri.

Tingkatkan kelembapan di lingkungan penanaman untuk menjauhkan tungau laba-laba. Semprotkan daun tanaman cabai dengan air yang sangat dingin dua sampai tiga kali sehari untuk meningkatkan tingkat kelembapan di sekitar tanaman.

Pindahkan tanaman cabai ke tempat yang lebih lembab. Jika mereka adalah tanaman pot, letakkan di atas sepiring air untuk meningkatkan kelembapan.

Apabila tanaman cabai berada di kebun, letakkan lumut gambut di antara tanaman untuk mendorong retensi kelembaban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com