Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/08/2021, 08:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bunga kertas atau bunga bugenvil (Bougainvillea spp.) adalah tanaman bunga yang tangguh, tahan terhadap panas, dan kekeringan. Tanaman ini pun tidak memerlukan perawatan yang rumit.

Namun demikian, ketika tanaman bunga kertas atau bugenvil tidak dirawat secara signifikan, maka tanaman akan mengalami stres dan rentan diserang beragam hama.

Dikutip dari Home Guides SF Gate, Selasa (17/8/2021), berikut beberapa hama yang kerap menyerang tanaman bunga kertas atau bunga bugenvil dan cara membasminya.

Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Bunga Kertas atau Bugenvil agar Rajin Mekar

Ilustrasi hama kutu daun pada tanaman. PIXABAY/MABELAMBER Ilustrasi hama kutu daun pada tanaman.

1. Kutu daun

Kutu daun bisa menjadi masalah bagi bugenvil saat suhu mencapai antara 18 sampai 26 derajat celcius. Kutu daun menyedot jus dari daun.

Jenis kutu daun yang kerap menyerang tanaman bunga kertas atau bugenvil adalah kutu daun cowpea dan kutu daun melon.

Kutu daun cowpea berwarna hitam atau abu-abu gelap, tidak bersayap, berbentuk seperti buah pir, memiliki panjang seperdelapan hingga seperempat inci, dan memiliki kaki putih.

Adapun kutu daun melon berwarna kuning-hijau hingga hijau-hitam, berbentuk oval, panjangnya kurang dari seperdelapan inci, dan mungkin memiliki sayap.

Baca juga: Bunga Bugenvil Tidak Bermekaran? Ketahui 4 Penyebabnya

Perhatikan baik-baik bagian atas dan bawah daun dan batang untuk mencari kutu daun. Hama ini kerap mengeluarkan zat bening dan lengket.

Perhatikan juga semut. Mereka tertarik dan melindungi dari pemangsa. Kendalikan semut dengan perangkap semut yang diletakkan di tanah.

 

Semprotkan bagian bawah daun dengan air dari selang taman pada tanda pertama kutu daun. Pangkas daun yang menggulung dan buang ke tempat sampah.

Rawat pohon dengan sabun insektisida atau minyak nimba jika serangan hama tidak dapat dikendalikan dengan air.

Baca juga: 7 Bahan Alami yang Dapat Dijadikan Pembasmi Hama

2. Ulat jengkal bugenvil

Hama ulat jengkal memakan daun. Mereka adalah ulat berwarna kuning-hijau hingga cokelat sepanjang 1 inci yang berubah menjadi ngengat abu-abu atau cokelat dengan lebar sayap 1 inci.

Rawat pohon dengan insektisida yang mengandung Bacillus thuringiensis atau Spinosad jika serangannya parah.

Ilustrasi kutu putih pada tanaman.SHUTTERSTOCK/VIKTORIALVANETS Ilustrasi kutu putih pada tanaman.

3. Kutu putih

Kutu putih berukuran kurang dari seperempat inci, berbentuk lonjong, serta berwarna putih dengan lapisan tepung atau lilin. Daun rontok dari pokok tanaman dan pertumbuhan melambat bisa menjadi tanda infestasi.

Kutu putih mengeluarkan embun madu dan menarik semut seperti kutu daun. Gunakan metode yang sama untuk membasmi kutu putih seperti yang digunakan untuk mengobati kutu daun.

Baca juga: Pestisida Organik untuk Membasmi Hama Kutu Putih Pada Tanaman

4. Scale atau kutu sisik

Kutu sisik berwarna cokelat dan menempel pada cabang bugenvil dan tetap di sana sepanjang tahun, memakan sari tanaman. Bentuknya serupa benjolan mengkilap yang panjangnya kurang dari seperempat inci.

Ilustrasi hama Scale pada tanaman.SHUTTERSTOCK/OHISHIAPPLY Ilustrasi hama Scale pada tanaman.

Perhatikan embun madu, daun layu atau kuning yang jatuh dari tanaman, dan daun melengkung. Kutu sisik biasanya dilindungi dari pemangsa alami mereka oleh semut.

Semprotkan pohon dengan minyak hortikultura atau gunakan insektisida jika serangannya sangat parah sehingga pengendalian tidak efektif.

5. Kutu kebul

Kutu kebul menyedot jus dari daun tanaman. Telur atau nimfa kutu kebul berbentuk seperti nasi berwarna putih, sementara yang dewasa memiliki panjang tiga perenambelas inci dapat ditemukan di bagian bawah daun.

Baca juga: Cara Membasmi Kutu Kebul pada Tanaman, Bisa Pakai Sabun Cuci Piring

Kutu kebul menghasilkan embun madu dan zat lilin pada daun yang terlihat seperti jaring. Infestasi yang parah akan menyebabkan tanaman kehilangan daun dan menjadi lemah.

Buang semua daun dengan kutu kebul atau zat lilin di atasnya. Masukkan ke dalam kantong plastik dan letakkan di tempat sampah.

Siram tanaman dengan semprotan kuat dari selang sekali seminggu sampai serangan terkendali. Lanjutkan penyemprotan setiap dua hingga tiga minggu selama musim tanam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com