JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan beragamnya aktivitas yang dilakuan oleh Anda dan keluarga, berbagai permukaan di rumah bisa ditutupi oleh debu. Jangan menyepelekan, sebab tumpukan debu di rumah bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Menurut pakar paru-paru dari Johns Hopkins Hospital Panagis Galiatsatos, penumpukan debu bisa memicu beragam gangguan kesehatan serius. Ini termasuk infeksi serius pada paru-paru dan bahkan, dalam kasus langka, terjadi pula kematian.
“Menghirup debu dapat mengancam nyawa tergantung pada eksaserbasi asma seseorang,” ujar Galiatsatos seperti dikutip dari USA Today, Selasa (10/8/2021).
Baca juga: Cara Membersihkan Tanaman Sintetis agar Tetap Cantik dan Bebas Debu
Debu dapat masuk ke saluran pernapasan kita dengan setiap napas yang kita ambil atau benda berdebu yang kita sentuh, tetapi seberapa banyak? Berikut penjelasan yang harus diketahui tentang debu dan bagaimana menjauhkannya dari rumah dan tubuh Anda.
Debu mengandung sebagian besar sel kulit mati, potongan tubuh serangga, rambut Anda, potongan pakaian Anda. Selain itu, debu juga mengandung bahan kimia dari produk rumah tangga.
Miriam Donald, seorang profesor di University of Toronto, Kanada telah melakukan lebih dari 10 penelitian tentang debu. Donald mengatakan bahwa debu dapat mengakumulasi bahan kimia dan kontaminan dari dalam rumah.
“Kita terpapar debu saat bernapas dan menyentuh sesuatu,” sebut Donald.
Baca juga: Simak, Ini Cara Membuat Pembersih Debu Alami Sendiri di Rumah
Dia mengatakan anak-anak kecil, terutama batita yang merangkak, mungkin lebih banyak berinteraksi dengan partikel debu daripada orang dewasa.
Bahan kimia di dalam produk anti noda dan cat berbasis timbal yang digunakan di rumah dan apartemen dapat ditemukan di beberapa partikel debu yang dapat menyebabkan efek fisik yang lebih halus.
“Kita sering tidak mengetahui bahan lengkap produk dan tidak tahu apa yang bisa menjadi racun di dalamnya,” papar Donald.
Di samping itu, debu juga mengandung alergen yang dapat menyebabkan gejala asma. Oleh karena itu, imbuh Donald, orang yang menderita alergi atau asma perlu menjaga kebersihan rumah dari beragam kotoran dan debu.
Baca juga: 6 Cara Efektif Menghilangkan Debu di Rumah
Donald mengatakan, debu yang terakumulasi selama lebih dari setahun dapat mengandung semua jenis bakteri dan mikroba. Dia juga menyebut, tubuh kita tidak diciptakan untuk menghirup banyak debu dan dapat membebani paru-paru.
Galiatsatos menyatakan, sebagian besar debu tidak banyak berpengaruh pada manusia. Akan tetapi, partikel yang lebih kecil dapat masuk ke paru-paru dan menyebabkan iritasi.
“Anda akan batuk atau bersin,” terang Galiatatos.
Interaksi pertama debu adalah dengan saluran udara dan kebanyakan orang akan menghirupnya kembali atau memaksanya keluar.
Baca juga: Sarang Debu, 5 Area Ini Malah Sering Dilupakan saat Membersihkan Rumah
“Bagi sebagian orang, respons itu bisa menjadi sangat berlebihan dan bisa menyebabkan sesak napas saat berusaha mengeluarkannya. Itu setara dengan asma," ucapnya.
Jamur juga dapat menempel di debu yang dapat menyebabkan alergi bronkopulmoner aspergillosis, reaksi alergi atau hipersensitif terhadap jamur yang dikenal sebagai Aspergillus fumigatus, dalam kasus yang jarang terjadi.
Cara terbaik untuk membersihkan debu, saran Donald, adalah dengan menggunakan kain pel basah. Membersihkan debu dengan kain lap atau kain pel kering dapat menyebabkan partikel menyebar lebih banyak dan terhirup.
Galiatsatos menyarankan agar orang-orang menghindari pemicunya dan berhati-hati dengan penanganan debu karena dapat memengaruhi seseorang yang datang ke rumah Anda. Dia juga menyarankan memakai masker wajah saat membersihkan debu.
Baca juga: 8 Cara Mudah Membersihkan Debu di Rumah, Tertarik Coba?
Saran terakhir Donald adalah, "berhati-hatilah saat membersihkan kipas langit-langit agar (debu) tidak jatuh".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.