Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, Ini Jenis Obat Manusia yang Beracun bagi Kucing dan Anjing

Kompas.com - 09/07/2021, 18:20 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sama dengan manusia, hewan peliharaan seperti kucing dan anjing juga bisa terkena flu.

Namun, berbeda dengan manusia yang bisa diberikan obat flu biasa, kucing dan anjing tidak bisa diberikan obat-obat seperti manusia karena dapat berdampak buruk pada kesehatannya.

Dilansir dari VRC Malvern, Jumat (9/7/2021), berikut ini beberapa jenis obat manusia yang beracun bagi kucing dan anjing yang sedang flu. 

Baca juga: Catat, Ini Gejala dan Penyebab Kucing Sembelit 

Parasetamol 

Acetaminophen adalah pereda nyeri dan penurun demam yang umum digunakan banyak orang. Namun, obat satu ini bisa beracun bagi kucing dan anjing serta efeknya sangat berbahaya pada kucing.

Acetaminophen dapat menyebabkan kondisi yang disebut methemoglobinemia, yang menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam jaringan tubuh.

Hal ini juga dapat menyebabkan gagal hati. Pada kucing, asetaminofen dapat menyebabkan pembengkakan pada wajah dan kaki. 

Baca juga: 7 Hal yang Bisa Dilakukan Ketika Kucing Mogok Makan

Ibuprofen dan naproxen 

NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) bisa sangat berbahaya bagi hewan peliharaan. Baik ibuprofen maupun naproxen adalah NSAID yang dapat menyebabkan pendarahan gastrointestinal, bisul, kerusakan ginjal, dan kerusakan hati.

Saat flu, obat ini sering dikombinasikan dengan dekongestan. Carprofen adalah NSAID lain yang harus Anda waspadai di sekitar hewan peliharaan. 

Baca juga: Tips Memberi Kucing Obat Tablet

Fenilefrin dan pseudoefedrin 

Dekongestan seperti fenilefrin dan pseudoefedrin dapat menyebabkan masalah besar bagi hewan peliharaan. Sementara pseudoephedrine menyebabkan gejala seperti kegelisahan, agitasi, peningkatan denyut jantung, tremor otot, peningkatan tekanan darah, dan kejang.

Bahkan, bila tertelan dalam jumlah besar, dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar obat flu yang mengandung "D" seperti Mucinex-D mengandung pseudoefedrin.

Fenilefrin dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan pseudoefedrin, tetapi dianggap kurang berbahaya. Jika obat flu Anda memiliki "PE" pada kemasannya, kemungkinan obat tersebut mengandung fenilefrin. 

Baca juga: 5 Manfaat Tanaman Sage, Menurunkan Kolesterol hingga Obat Diare 

Dextromethorphan 

Obat ini adalah opioid non-adiktif. Ini digunakan dalam obat flu untuk membantu flu dan batuk. Hewan peliharaan yang menelan obat dengan kandungan dekstrometorfan biasanya menunjukkan gejala seperti muntah, lesu, agitasi, takikardia, tremor, dan kejang.

Dalam kasus ini, cairan IV dapat membantu. Tremor dan kejang kemungkinan akan diobati dengan benzodiazepin.

Mirip dengan manusia, hewan peliharaan bisa alergi terhadap obat dan mungkin menyebabkan gatal-gatal dan pembengkakan wajah. Reaksi alergi biasanya diobati dengan antihistamin dan kortikosteroid. 

Baca juga: Pilihan Obat Cacing Alami untuk Mengobati Anjing yang Cacingan

Obat tetes pereda batuk 

Obat batuk bisa menjadi masalah karena dua alasan. Pertama, obat batuk bisa menjadi bahaya tersedak bagi anjing dan kucing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com