11 Makanan Manusia yang Aman untuk Kucing, Apa Saja?

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun ada makanan kucing yang dijual di pasaran, tidak jarang kucing peliharaan makan makanan manusia, seperti daging atau nasi. Hal ini pun sudah lumrah dan tidak masalah bagi kesehatan kucing.

Kucing memang karnivora, yang artinya ia membutuhkan daging dan protein dalam jumlah banyak agar tetap sehat. Adapun zat yang penting bagi kesehatan kucing adalah taurin, yang diperoleh di protein hewani.

Meskipun kucing Anda harus mengonsumsi makanan daging, namun Anda bisa memperkenalkan banyak variasi makanan lainnya dalam asupan gizi sehari-hari. Namun, selalu ingat bahwa beri makanan nondaging seperlunya saja.

Baca juga: Apa Keunggulan Makanan Basah untuk Kucing? Ini Penjelasannya

Dilansir dari Pet Helpful, Jumat (8/1/2021), berikut beberapa makanan manusia yang aman dikonsumsi kucing.

1. Brokoli

Brokoli dianggap tidak beracun dan dapat disajikan dengan dikukus dan didinginkan untuk kucing. Brokoli kaya akan antioksidan yang menyehatkan.

Ingatlah untuk hanya memberi brokoli sebagai camilan sewaktu-waktu dan dalam jumlah kecil. Menambahkan apa pun ke dalam makanan kucing Anda, bahkan camilan kecil, dapat menyebabkan sakit perut jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

2. Wortel

Kucing pasti bisa makan wortel kukus. Wortel kaya serat dan dikemas dengan banyak nutrisi yang enak.

Sekali lagi, seperti semua sayuran lainnya, kucing harus diberi makan wortel minimal dan dalam interval yang jarang. Penting untuk menghindari wortel mentah.

Baca juga: Kenali, Penyebab Kucing Mendesis

Pastikan untuk memotong wortel menjadi potongan-potongan kecil agar kucing Anda tidak tersedak.

3. Labu

Labu adalah sumber serat dan vitamin yang bagus untuk kucing Anda. Labu juga dapat membantu mengatasi masalah sembelit atau bahkan komplikasi seputar benturan akibat bola bulu.

Pastikan untuk hanya menawarkan labu murni pada kucing Anda, artinya tidak boleh mengandung rempah-rempah atau bumbu.

4. Bayam

Kucing secara alami menyukai sayuran hijau, dan bayam mengandung cukup banyak vitamin yang bermanfaat untuk kucing Anda.

Meski demikian, hindari memberi makan bayam pada kucing yang memiliki masalah ginjal atau kandung kemih karena kandungan kalsium dalam bayam dan vitamin tingkat tinggi lainnya.

5. Apel

Jika Anda ingin menawarkan apel kepada kucing, pastikan apel tersebut organik dan diberikan tanpa kulit. Selain itu, buang semua bijinya (mengandung sianida dan beracun).

Kucing sebenarnya tidak mendeteksi rasa manis, jadi kucing Anda mungkin menyukai atau tidak memakan sepotong kecil apel.

6. Pisang

Pisang tidak beracun bagi kucing tetapi sulit dicerna karena kandungan seratnya yang tinggi. Pisang juga mengandung potasium dalam jumlah besar.

Pisang pun tinggi gula, jadi jika Anda menawarkan pisang, minimalkan dan dalam jumlah kecil.

SHUTTERSTOCK Ilustrasi pisang.

7. Semangka

Semangka tanpa biji boleh diberikan pada kucing dan kebanyakan kucing pada umumnya senang memakannya. Ini adalah camilan yang baik untuk kucing yang kesulitan hidrasi.

Namun, kucing yang mengidap diabetes atau sensitif terhadap gula dalam jumlah banyak sebaiknya tidak diberikan makanan manis seperti semangka karena kandungan gulanya yang tinggi.

8. Jagung

Jagung sering digunakan dalam makanan hewan dan tidak apa-apa saat dimasak dan digiling. Banyak pemasok makanan hewan menggunakan jagung sebagai pengisi dan secara teratur dalam makanan anjing dan kucing.

Beberapa kucing cenderung menikmati potongan kecil keripik jagung.

SHUTTERSTOCK/IMPACT PHOTOGRAPHY Ilustrasi makanan kucing

9. Ikan

Beberapa jenis ikan yang bagus untuk kucing antara lain salmon, trout, herring, makarel, tuna, dan whitefish.

10. Daging

Ayam, kalkun, burung, dan daging sapi diperbolehkan. Bebek mungkin ditawarkan sesekali, tetapi karena kandungan lemaknya yang tinggi, bisa berisiko.

11. Telur

Telur adalah sumber makanan kaya protein dan dapat bermanfaat bagi kucing Anda. Jika Anda memberi makan telur kepada kucing, lakukan dalam jumlah kecil dan hindari memberi makan telur mentah karena risiko salmonella atau E. coli.