Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2020, 21:02 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Feline panleukopenia virus (FPV) atau cat distemper, merupakan salah satu jenis virus dan penyakit mematikan yang menyerang kucing, baik kucing liar maupun peliharaan.

Sifat virus panleukopenia mampu bertahan di lingkungan dan berbagai macam permukaan dalam kurun waktu yang cukup lama.

Oleh karena itu, virus ini bisa masuk ke dalam rumah dan menginfeksi kucing peliharaan.

Baca juga: Mengenal Penyakit Panleukopenia pada Kucing, Gejala dan Penanganannya

FVP masuk ke dalam tubuh kucing melalui mulut atau secara oral. Jika kucing terinfeksi FPV, maka hal itu dapat merenggut nyawa mereka.

Setelah masuk, virus akan menyerang kelenjar pertahanan tubuh yang menyebabkan kucing menjadi murung, tidak nafsu makan, demam tinggi, diare, muntah hingga terjadinya dehidrasi yang berujung kematian.

Untuk mencegah virus ini masuk ke dalam rumah, terdapat beberapa cara yang harus dilakukan pemilik kucing peliharaan. Hal itu disampaikan oleh Dewi Fitriani, seorang pencinta dan penyelamat kucing ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

"Jadi biasanya si disuruh dokter itu menjaga lingkungan, salah satunya rumah itu dilap dengan bayclin (pemutih pakaian), dipel dengan bayclin, semprot-semprot bayclin," jelas Dewi.

Baca juga: Kucing Tertular Panleukopenia? Ini yang Harus Dilakukan

Selain itu, Dewi menyarankan untuk tidak membiarkan kucing peliharaan untuk membuang kotoran sembarangan. Sebab, kotoran kucing bisa menjadi media penyebaran FPV.

FVP sendiri dikatakan Dewi sering terjadi di musim pancaroba, alias masa peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau. Oleh karena itu, pemilik kucing harus ekstra waspada pada musim pancaroba.

Saat musim pancaroba tiba, Dewi mengimbau setiap pemilik kucing untuk tidak membiarkan kucing liar masuk ke dalam rumah.

"Penularannya kan bisa dari kucing luar. Minimal tiga bulan (dari masa pancaroba) nggak ada boleh kucing masuk. Dan kalau misalnya udah musim virusnya, jangan lagi membiarkan kucing peliharaan keluar masuk," jelas Dewi.

 

Bagi kamu yang sering atau ingin menolong kucing liar maupun kucing jalanan, Dewi mengingatkan untuk memisahkan mereka dari kucing peliharaan yang telah dimiliki.

"Kalau misalnya mau menyelamatkan kucing, kucing dari luar itu harus dipisahkan dulu, tidak boleh langsung digabung dengan kucing di rumah. Kita enggak pernah tahu kalau kucing yang kita baru bawa masuk malah jadi carrier (pembawa virus)," lanjut Dewi.

"Jadi memang kucing dari luar rumah harus dipisahkan dengan yang di dalam rumah. Setelah yakin bahwa enggak masalah baru bisa digabungkan, setelah beberapa hari, seminggu lah kita lihat dulu," pungkas Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com