JAKARTA, KOMPAS.com - Di negara tropis seperti di Indonesia, kipas angin sangat dibutuhkan dan mudah ditemui hampir di setiap rumah.
Bagaimana tidak, di siang hari yang panas, sejuk rasanya bila menghidupkan kipas angin di ruangan. Selain itu, kipas angin juga bisa membantu membuang aroma yang menguar di dalam ruangan.
Ada dua jenis kipas angin yang lazim ditemui di pasaran, yakni kipas angin berdiri (standing fan) dan kipas angin gantung atau langit-langit (ceiling fan).
Baca juga: AC Tidak Dingin? Ini 9 Penyebabnya
Sebelum memutuskan untuk membeli kipas angin, pastikan dulu kamu mengetahui perbedaan, keuntungan, dan kerugian kipas angin berdiri dan kipas angin gantung.
Dilansir dari Know The Flo, Minggu (8/11/2020), berikut penjelasan tentang kipas angin gantung dan kipas angin berdiri.
Perbedaan antara kedua produk kipas angin ini adalah pada cara pemasangannya. Tentu saja kipas angin berdiri lebih mudah dipasang dan mudah dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lain.
Sementara, kipas angin gantung harus dipasang di langit-langit ruangan. Akan tetapi, kipas angin jenis ini memberikan lebih banyak aliran udara, beberapa model memiliki fitur lebih canggih, dan lebih nyaman karena tidak makan tempat.
Baca juga: 5 Pilihan AC 1/2 PK Watt Kecil agar Tagihan Listrik Tak Membengkak
Namun demikian, kipas angin gantung cenderung lebih mahal dan membutuhkan instalasi alias pemasangan.
Ada beberapa keuntungan jika memilih kipas angin gantung. Soal tampilan, kipas angin gantung unggul karena memberikan tampilan yang permanen dan banyak jenis, misalnya yang dilengkapi lampu yang cantik.
Selain itu, ada juga jenis kipas angin gantung yang memiliki bilah motif kayu. Sehingga, kamu bisa menyesuaikan model kipas angin gantung dengan interior ruangan.