Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Merawat Bunga Krisan agar Terus Mekar

Bunga krisan memiliki tampilanyang indah dengan kelopak yang banyak dan berbentuk unik serta tersedia dalam berbagai warna yang indah, dari pink, putih, merah, oranye, kuning, hingga ungu. 

Selain tampilannya yang indah, ternyata bunga krisan memiliki sejumlah manfaat. Bunga krisan ditemukan di Cina sejak abad ke 15 sebagai salah satu tanaman herbal.

Misalnya, rebusan akar bunga krisan dapat mengobati sakit kepala dan kelopak bunga krisan banyak dijadikan dalam minuman teh. 

Selain itu, bunga krisan dapat mengendalikan hama serangga di kebun serta mampu membersihkan udara. 

Masyarakat Tiongkok sendiri percaya bahwa bunga krisan memiliki “kekuatan kehidupan.” 

Tak heran, bunga krisan banyak ditanam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, lantaran kaya manfaat. 

Untuk mengenal lebih jauh, dilansir dari Epic Garden, Rabu (10/4/2024), berikut sejumlah fakta bunga krisan dan cara merawat bunga krisan agar terus mekar.  

Ilustrasi paling awal tentang bunga krisan (sekitar abad ke-17 Masehi (M)) menggambarkan bunga kecil berwarna kuning.

Sekitar abad ke-8 M, bunga krisan diperkenalkan ke Jepang. Masuknya bunga krisan ke Jepang memicu dampak sangat besar hingga menjadi lambang kekaisaran dan festival di negeri Matahari Terbit itu. 

Salah satu dari lima hari festival kuno yang dirayakan orang Jepang disebut Festival Krisan. Pada 1600-an, bunga krisan diperkenalkan ke Eropa.

Hal ini membuat bunga krisan memiliki arti yang sangat berbeda dibanding di Tiongkok kuno. Bunga krisan kemudian dikenal sebagai bunga kematian karena digunakan hampir secara eksklusif untuk pemakaman dan peringatan.

Namun demikian, setelah diperkenalkan ke Eropa, bunga krisan secara resmi mendapatkan nama ilmiahnya, yakni Chrysos anthemon, berkat Carl Linnaeus pada 1753.

Chrysos anthemon berasal dari bahasa Yunani. Chrysos berartu emas dan anthemon buntuk bunga. Hal ini memberi petunjuk bunga krisan merupakan bunga emas kecil seperti yang digambarkan pada abad ke-17.

Kemudian bunga krisan diperkenalkan ke Amerika Serikat pada masa kolonial. Saat itu, bunga krisan menjadi “bunga musim gugur” karena sifatnya yang menghasilkan bunga secara eksklusif pada musim gugur. 

Berikut cara merawat bunga krisan di kebun. 

  • Pencahayaan

Bunga krisan memerlukan paparan sinar matahari untuk mempengaruhi waktu mekarnya. Bunga krisan merupakan tanaman hari pendek, yang berarti akan berbunga pada hari yang pendek (penerangan kurang dari 12 jam per hari).

Faktanya, fenomena ini sebenarnya bukan tentang cahaya sama sekali, melainkan tentang kegelapan. Jika siang hari pendek, berarti malam hari panjang (malam lebih dari 12 jam) dan inilah yang menyebabkan bunga krisan berbunga.

Penanam bunga krisan komersial dapat memanipulasi jumlah cahaya matahari yang menyinari tanaman. 

Karena itu, penting mengatur waktu mekar bunga krisan sesuai jadwal untuk memastikan produksi bunga yang andal.

Beberapa contoh tanaman hari pendek lainnya adalah kedelai, poinsettia, dan kaktus Natal.

Inilah sebabnya mengapa tidak boleh menanam bunga krisan di dekat area yang mendapat penerangan tambahan, seperti lampu jalan atau lampu luar ruangan yang menyala sepanjang malam.

Hal ini akan mengacaukan siklus pembungaan tanaman karena tidak akan memiliki cukup waktu kegelapan berturut-turut yang diperlukan untuk menginduksi pembungaan. 

Siram secara perlahan dan merata untuk memastikan air meresap ke dalam tanah, bukan mengalir ke permukaan.

Gunakan mulsa di sekitar bunga krisan untuk membantu menjaga kelembapan sehingga  tidak perlu menyiram terlalu banyak.

Mulsa juga membantu mencegah perkecambaha dan ini penting karena gulma bersaing  mendapatkan air dan sinar matahari dengan tanaman di kebun. 

Secara umum, bunga krisan membutuhkan tiga sentimeter air per minggu selama musim tanam dan perlu disiram lebih sering selama musim kemarau atau berbunga untuk memenuhi kebutuhan tanaman. 

  • Tanah

Cara merawat bunga krisan lainnya adalah tanah yang digunakan. Untungnya, bunga krisan tidak terlalu pilih-pilih mengenai jenis tanah meski lempung lebih disukai, tapi tetap membutuhkan tanah yang memiliki drainase baik.

Tanah yang basah bisa menjadi masalah bagi bunga krisan, terutama selama bulan-bulan musim dingin ketika kelebihan air yang tertahan di dalam tanah cenderung membeku sehingga merugikan tanaman karena memiliki sistem perakaran sangat dangkal.

Bunga krisan juga  lebih menyukai pH tanah 6,5 hingga 7,0. 

  • Suhu lingkungan

Terakhir, cara merawat bunga krisan adalah memastikan suhu lingkungan. Bunga krisan tumbuh subur di sebagian besar iklim selama terdapat kelembapan yang cukup, drainase baik, serta paparan sinar matahari penuh.

Di daerah beriklim sangat hangat, tanaman bunga krisan perlu mendapat penyiraman lebih banyak. Tanda-tanda umum jika bunga krisan kekurangan air adalah warnanya menjadi coklat dan terlihat sedikit kering. 

Tergantung pada spesies atau varietasnya, bunga krisan tahan terhadap Zona USDA 4 hingga 9. Pastikan meneliti spesies atau varietas mana yang Anda tanam jika ingin bunga krisan  tahan musim dingin.

Pilihan lain jika Anda tinggal di daerah lebih dingin atau  khawatir bunga krisan tidak  bertahan hidup adalah mengambil potongan tanaman pada musim hangat. 

Anda dapat menahan stek di rumah atau di tempat hangat dan menanam stek yang sudah berakar pada musim semi berikutnya.

https://www.kompas.com/homey/read/2024/04/10/130000876/cara-merawat-bunga-krisan-agar-terus-mekar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke