Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Bahan Pembersih yang Tidak Boleh Dicampur, Bisa Berbahaya

Namun, perlu diingat, tidak semua bahan pembersih aman saat dicampur. Ada beberapa campuran dari bahan pembersih dapat menghasilkan reaksi kimia yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan. 

Dilansir dari Martha Stewart, Selasa, (26/3/2024), berikut bahan pembersih yang tidak boleh dicampur karena berbahaya. 

Menurut Maryann Amirshahi, Direktur Medis dari National Capital Poison Center, mencampur pemutih dan cuka dapat menghasilkan gas klorin.

Gas klorin dapat mengiritasi saluran pernapasan dan mata serta menyebabkan masalah pernapasan serius.

Jika bereaksi dengan air, dapat membentuk asam yang menyebabkan kulit terbakar. 

Pemutih dan amonia

Selanjutnya, bahan pembersih yang tidak boleh dicampur adalah pemutih dan amonia. Mencampur pemutih dan amonia sangat berbahaya.

Menurut Amirshahi, campuran kedua bahan kimia ini menghasilkan kloramin, gas beracun lain yang mengiritasi mata dan saluran napas, sehingga sulit bernapas.

Selain itu, campuran pemutih dan amonia dapat menyebabkan mual, muntah, serta merusak jaringan paru-paru.

Alicia Sokolowski, Presiden dan co-CEO AspenClean, menyatakan campuran ini dapat menghasilkan asam perasetat, sebuah zat yang korosif dan dapat mengiritasi mata, kulit, serta sistem pernapasan.

Selain itu, asam perasetat berbahaya jika tertelan. Kombinasi dua bahan pembersih ini dapat mengeluarkan uap yang berpotensi berbahaya jika terhirup. 

Pemutih dan alkohol gosok

Bahan pembersih yang tidak boleh dicampur berikutnya adalah pemutih dan alkohol gosok.

Mencampurkan pemutih dan alkohol dapat membahayakan kesehatan penghuni rumah serta permukaan benda yang sedang dibersihkan.

Menurut Kathy Cohoon, Direktur Operasi Waralaba Two Maids, sifat asam pencampuran alkohol dan pemutih menghasilkan kloroform yang sangat beracun.

Akibatnya, menyebabkan kerusakan pada organ besar dan bertindak sebagai zat korosif yang dapat merusak permukaan benda. 

Penghilang noda jamur dan pemutih

Sebagian besar produk penghilang noda jamur mengandung amonia atau asam lain untuk efektif memerangi jamur serta menghilangkan noda.

Cohoon mengungkapkan mencampur produk penghilang noda jamur dengan pemutih bisa menghasilkan asap gas yang berpotensi berbahaya. 

Campuran ini dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta menjadi sangat berbahaya jika terjadi di dalam ruangan tertutup. 

Pembersih oven biasanya mengandung bahan basa. Jika dicampur dengan pemutih, dapat menghasilkan gas klorin.

Sokolowski menjelaskan  campuran pembersih oven dan pemutih dapat menyebabkan masalah pernapasan, iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, batuk, dan rasa nyeri di dada.

Selain itu, seperti halnya pemutih dan amonia, kombinasi ini juga berpotensi menyebabkan luka bakar.

Pembersih kloset dan pemutih

Mencampur pembersih kloset dan pemutih dapat menghasilkan gas klorin yang berbahaya. 

Sokolowski mengatakan campuran pembersih kloset dan pemutih dapat mengakibatkan netralisasi bahan aktif yang ada dalam kedua produk tersebut sehingga mengurangi kemampuan pembersihannya. 

Pembersih kaca dan pemutih

Terakhir, bahan pembersih yang tidak boleh dicampur adalah pembersih kaca dan pemutih. 

Menurut Amirshahi, pembersih kaca sering mengandung amonia. Jika dicampur dengan pemutih, dapat menghasilkan gas kloramin yang beracun.

Gas ini dapat mengakibatkan iritasi pada mata dan saluran napas, menyebabkan kesulitan bernapas, serta memicu mual dan muntah.

https://www.kompas.com/homey/read/2024/03/26/191500676/8-bahan-pembersih-yang-tidak-boleh-dicampur-bisa-berbahaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke