Tentu saja, lubang kecil ini membuat tampilan pakaian menjadi buruk atau tidak mernarik, bahkan beberapa tak bisa lagi dikenakan.
Setiap kali menemukan lubang kecil pada pakaian yang disebabkan serangga, ngengat biasanya menjadi penyebab utama. Padahal, selain ngengat, ada beberapa serangga pemakan pakaian dan kain.
Nah, dilansir dari The Spruce, Selasa (15/11/2023), berikut sejumlah serangga yang dapat merusak pakaian dan cara mengendalikan masalah ini.
Kumbang karpet
Kumbang betina bertelur dengan telur putih di tempat-tempat tersembunyi, seperti pakaian, furnitur, celah-celah lantai, dan karpet.
Telur-telur tersebut menetas dalam waktu sekitar delapan hingga 15 hari, tergantung spesiesnya, dan menetas lebih cepat pada cuaca yang lebih hangat.
Kebanyakan kumbang karpet biasanya menghasilkan empat generasi dalam setahun, yang sangat banyak dibanding kumbang hitam yang hanya menghasilkan satu generasi per tahun.
Kumbang karpet mulai memakan kain segera setelah telur menetas. Larva mengonsumsi serat alami, seperti wol, mohair, bulu, dan dapat merayap dari satu tempat ke tempat lain.
Kumbang karpet paling sering ditemukan pada kain, tetapi dapat hidup di celah-celah gelap, termasuk saluran udara, lemari, dan belakang alas tiang.
Larva tersebut membawa kotak pipih dengan panjang sekitar 1/4 hingga 1/2 inci. Makhluk inilah yang membuat lubang pada pakaian dan kain.
Ngengat ini merupakan serangga pemakan pakaian, memakan bulu, kain flanel, wol, kain kotor, dan rambut. Ngengat dewasa berukuran sangat kecil dan jarang terlihat.
Kecoak
Kecoak adalah hama yang serius. Kotorannya dapat membawa penyakit dan menodai pakaian. Selain itu, kecoak merupakan serangga pemakan pakaian dan kain apa pun di rumah.
Kecoak tertarik pada keringat dan noda cairan tubuh, tumpahan makanan dan minuman, serta tepung cucian. Saat menggerogoti noda-noda ini, kecoak dapat membuat lubang pada serat atau melemahkannya sehingga muncul lubang pada pakaian.
Namun, jangkrik tertarik dan mencari kotoran tubuh, noda makanan dan minuman, serta detergan cucian. Jangkrik akan memakan sisa-sisa noda tersebut. Selama berpesta, jangkrik akan sering memotong benang-benang kain.
Hal ini sering kali tidak diketahui hingga mencuci atau mengenakan pakaian dan tiba-tiba muncul lubang.
Selain itu, kotoran jangkrik dapat menodai pakaian yang bersih. Jika menemukan kutu, Anda harus mencuci ulang pakaian sebelum memakainya.
Kutu api
Kutu api atau firebrat biasanya memiliki panjang 1/4 hingga 1/2 inci. Firebrat memiliki bulu berwarna perak dan coklat berbintik-bintik.
Kutu api adalah serangga pemakan pakaian yang tak bersayap dengan tubuh berbentuk wortel dan memiliki lima kaki. Kutu api aktif pada malam hari dan lebih menyukai tempat hangat, seperti loteng yang bersuhu lebih dari 32 derajat Celsius.
Begitu menemukan sumber makanan, kutu api cenderung tinggal di dekatnya. Serangga ini sangat menyukai bahan katun, linen, rayon, dan semua bahan.
Noda makanan dan minuman yang berbahan dasar gula juga sangat menarik bagi kutu api. Anda akan mengenali kerusakan yang tidak beraturan, biasanya mengikuti garis-garis noda.
Tubuhnya yang berbentuk seperti wortel dan sepenuhnya berwarna perak. Gegat ditemukan di area gelap bersuhu ruangan sekitar 21 derajat Celsius.
Hama ini makan pada malam hari dan tinggal di dekat sumber makanan. Gegat menyukai tanah, noda makanan, dan serat alami, seperti sutra, katun, serta rayon.
Saat memakan kain, gegat akan membuat lubang-lubang tak beraturan pada serat kain atau pakaian.
Rayap
Terakhir, serangga yang dapat merusak pakaian adalah rayap. Namun, hanya sedikit orang yang mempertimbangkan kerusakan pakaian ketika memikirkan rayap.
Padahal, rayap tertarik pada sumber makanan pakaian yang terkena noda tanah, makanan, atau minuman. Saat memakan pakaian, rayap sering kali memotong kain sehingga menyebabkan lubang.
https://www.kompas.com/homey/read/2023/11/15/071800076/selain-ngengat-ini-6-serangga-yang-dapat-merusak-pakaian