Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Sisa Makanan Ini Tidak Boleh Dibuang ke Saluran Pembuangan Wastafel

Alat ini menggunakan pisau untuk menggiling sisa makanan menjadi potongan-potongan cukup kecil untuk terbawa ke dalam sistem pipa. 

Ini adalah cara bersih, cepat, dan ramah lingkungan untuk membuang sampah dapur karena makanan masuk ke sistem air, bukan tempat pembuangan sampah.

Sementara hal-hal, seperti sayuran, buah, makanan yang dimasak, bahkan es dapat masuk ke pembuangan sampah tanpa masalah, tetapi pada akhirnya menyumbat pipa ledeng atau merusak bilahnya.

Untuk memperbaiki masalah ini, dapat memakan biaya mahal, jadi sebaiknya mengetahui cara menggunakannya dengan benar.

Makai itu, perlu mengetahui dan menghindari hal apa saja yang tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan wastafel dapur demi memastikan masa pakai yang lama dari pembuangan sampah. 

Dikutip dari Better Homes and Gardens, Kamis (7/9/2023), berikut sejumlah sisa makanan yang tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan wastafel.  

Namun, sebenarnya, ampas kopi adalah salah satu sisa makanan yang tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan wastafel, bahkan terburuk, karena dapat membentuk lumpur dan  menyumbat pipa.

Ampas kopi paling baik dibuang melalui pengomposan sehingga nutrisinya dapat dimanfaatkan. 

Kulit kentang

Kulit kentang dapat menimbulkan kekacauan lengket yang dapat menyebabkan penyumbatan pipa.

Setelah melewati bilah-bilah pembuangan sampah dan masuk ke pipa, kulit kentang akan tergenang air serta terurai menjadi cairan kental.

Dalam jumlah kecil, hal ini mungkin tidak terlalu berbahaya pada awalnya, tetapi jumlah yang lebih besar dan penggunaan terus-menerus dapat menyebabkan masalah. 

Ini menjadikannya sisa makanan yang tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan wastafel. 

Selain itu, ingatlah melepaskan stiker dari kulit buah dan sayuran sebelum meletakkannya di tempat pembuangan.

Stiker ini dapat menempel pada bilah atau pipa dan menyebabkan penyumbatan. Untuk kulit kentang dan sayuran, tumpukan kompos atau tempat sampah organik adalah pilihan pembuangan yang paling ramah lingkungan. 

Makanan bertepung

Makanan bertepung, seperti pasta, nasi, gandum, dan kacang-kacangan, akan mengembang saat terkena air.

Pembengkakan ini dapat menyebabkan makanan tersangkut di bilah pembuangan sampah atau pipa dapur, yang menyebabkan penyumbatan serta mencegah drainase wastafel yang tepat. Hal ini pada akhirnya memerlukan layanan perbaikan dari tukang ledeng.

Campuran lengket dan bertepung juga dapat melapisi bilah-bilah pembuangan, membuatnya kurang efektif atau menyebabkannya tidak berfungsi. Maka itu, disarankan membuang benda-benda ini ke tempat sampah. 

Penumpukannya dapat menyebabkan masalah pipa yang signifikan, seperti kebocoran yang dapat memakan biaya dan waktu untuk memperbaikinya.

Sebaiknya, buanglah ke dalam stoples atau kaleng di tempat sampah atau lebih baik lagi, temukan fasilitas lokal yang menerima lemak, seperti minyak goreng, untuk didaur ulang. 

Kulit bawang dan cangkang telur

Beberapa ahli mengatakan cangkang telur relatif aman dan membantu pisau pembuangan sampah tetap tajam, tetapi masalahnya adalah membran tepat di bawah kulit telur.

Selaput tersebut dapat membungkus bilah pisau sehingga membuatnya beroperasi kurang efisien. Begitu pun kulit bawang dapat menyelinap melewati mata pisau secara utuh, membentuk penyumbatan di pipa saluran pembuangan wastafel.

Jika hal ini terjadi dan Anda melihat serpihan-serpihan tersangkut di dalam bilah, matikan saluran pembuangan wastafel serta gunakan penjepit atau tang untuk mengeluarkannya.

Kemudian tuangkan sepanci air mendidih ke dalam saluran pembuangan wastafel untuk melonggarkan sumbatan.

Jika cara ini tidak berhasil, gunakan penyedot atau ular pipa untuk menghilangkan sumbatan. Dalam skenario terburuk, Anda membutuhkan tukang ledeng.

Maka itu, sebaiknya, bawang dan cangkang telur ibuang sebagai tambahan kaya nutrisi untuk tumpukan kompos.  

Penumpukannya dari waktu ke waktu dapat menyebabkan penyumbatan sehingga air dapat kembali dan merusak sistem pipa.

Penyumbatan yang tidak diatasi juga dapat menyebabkan bau tidak sedap dan pertumbuhan bakteri. Buanglah kacang ke tempat sampah atau tumpukan kompos. 

Kerang dan tulang

Kerang-kerangan, seperti tiram, kepiting, lobster, bahkan udang, memiliki kulit luar yang keras, yang dapat mengikis pisau pembuangan wastafel serta menyebabkan kerusakan pipa.

Tulang besar, seperti tulang rusuk, jelas menjadi sisa makanan yang tidak boleh dibuang ke saluran pembuangan wastafel, bahkan dapat mematahkan bilahnya.

Namun, untuk tulang-tulang kecil masih menjadi perdebatan. Beberapa ahli mengatakan hal ini tidak boleh dilakukan, sementara yang lain menyebut perangkat pembuangan cukup kuat menanganinya.

Namun, lebih baik mencegah dengan membuang segala bentuk tulang ke tempat sampah.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/09/07/085420676/8-sisa-makanan-ini-tidak-boleh-dibuang-ke-saluran-pembuangan-wastafel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke