Cara Menanam Cabai Hidroponik, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit

Penanaman cabai hidroponik relatif mudah, bahkan bisa dilakukan di lahan sempit. Jika dirawat dengan baik, hasil panen cabai hidroponik juga bisa melimpah bahkan bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Dilansir dari buku Dasar-dasar Bertanam Secara Hidroponik, Senin (4/9/2023), langkah menanam cabai hidroponik terdiri atas; persiapan benih, penyemaian, penanaman, perawatan, dan panen. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Persiapan benih

Penggunaan benih sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Benih cabai diambil dari cabai yang sudah kering.

Kemudian, biji dimasukkan ke dalam air. Biji yang tenggelam bisa ditanam, sedangkan yang mengapung dibuang saja.

Penyemaian

Benih yang sudah direndam perlu dibungkus menggunakan kain kasa selama satu hari. Lalu taburkan benih di atas media sekam bakar dan letakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Setelah benih tumbuh dan memiliki daun sebanyak 4 hingga 5 helai daun, bibit bisa ditempatkan di area yang teduh selama 5 sampai 7 hari.

Penanaman

Cara menanam cabai hidroponik diawali dengan menyiapkan media tanam. Jenis media tanam yang bisa digunakan yaitu sekam bakar yang sudah dicampur dengan hidroton, zeolit, pecahan kerikil, atau pecahan genteng.

Kemudian tanam bibit pada media tanam tersebut. Pastikan akar tanaman tertutup media tanam agar dapat tumbuh dengan baik.

Perawatan tanaman

Tanaman cabai hidroponik perlu diberi ajar atau bilah bambu agar tidak mudah rebah. Selain itu, lakukan juga pemangkasan tunas agar pertumbuhannya maksimal.

Lakukan juga pengecekan dan pemberian nutrisi. Jenis nutrisi yang bisa yaitu pupuk yang mengandung unsur hara lengkap, seperti pupuk NPK.

Pemanenan

Tanaman cabai hidroponik bisa dipanen saat berumur 80 hingga 90 hari. Ciri-ciri cabai siap panen yaitu warnanya mulai memerah. Cara panennya yaitu dengan memetik cabai yang siap panen dan bersihkan sebelum dikonsumsi atau disimpan.