JAKARTA, KOMPAS.com - Hidroponik adalah salah satu metode budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Hidroponik menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.
Dikutip dari laman Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (8/8/2023), hidroponik menjadi tren untuk wilayah perkotaan terutama di rumah yang memiliki halaman sempit.
Bahkan bila di rumah hanya ada ruangan di atas bangunan, Anda bisa menanam sayuran dengan sistem hidroponik.
Ada banyak tanaman yang bisa ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik, mulai dari tanaman kecil hingga besar.
Namun, di Indonesia, sistem penanaman hidroponik lebih banyak dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis sayuran hijau seperti pakcoy, sawi, selada, kailan, dan sayuran daun lainnya.
Menanam sayuran hidroponik menyenangkan, karena tidak perlu becek-becekan dengan tanah, juga tidak begitu merepotkan karena sayuran yang ditanam bisa tumbuh dengan baik tanpa diganggu cacing dan yang pasti lebih bersih dan sehat.
Namun demikian, proses menanam sayuran hidroponik tetap harus dilakukan perawatan untuk hasil yang maksimal.
Merawat tanaman hidroponik harus dilakukan dengan baik dan benar agar bisa mendapatkan tanaman yang sehat dan dapat tumbuh dengan baik.
Berikut cara merawat tanaman hidroponik dengan baik dan benar.
Pengecekan kondisi air di bak penampungan dengan cara sebagai berikut. Pertama, pastikan selalu air yang tersedia dalam kondisi bersih.
Untuk menjaga kebersihan, disarankan untuk menganti air minimal empat hari sekali.
Wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah bening atau transparan, sehingga Anda lebih mudah mengamati kondisi dan ketersediaan air.
Pada sistem hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari dan rutin menganti air setiap satu hingga dua hari sekali.
Jangan isi penampungan secara penuh, idealnya isi setengah atau tiga per empat bagian saja agar saat di kuras tidak terlalu banyak yang terbuang.
Oleh karena itu, sangat penting sekali untuk selalu mengontrol dan mengecek kondisi dan ketersediaan larutan nutrisi.
Berikut cara mengecek kondisi larutan nutrisi hidroponik. Pertama, cek ketersediaan larutan nutrisi setiap harinya.
Setiap tiga hari sekali ganti larutan nutrisi dengan yang baru. Periksa apakah ada saluran pada larutan nutrisi yang macet atau tersumbat.
Pemberian dosis larutan nutrisi diberikan secara bertahap. Gunakan air yang bersih untuk mencapur dengan larutan nutrisi.
Pastikan nutrisi yang digunakan tidak dalam masa kedaluwarsa.
3. Bersihkan wadah media tanam dan larutan nutrisi
Wadah media yang transparan akan sangat rentan untuk ditumbuhi lumut sehingga harus melakukan pembersihan wadah dengan cara sebagai berikut.
Keluarkan sisa larutan nutrisi yang ada. Bersihkan bagian yang mulai di tumbuhi lumut dengan menggunaka air bersih dan air mengalir.
Rendam wadah dalam air bersih atau alkohol. Isi kembali dengan larutan nutrisi. Lakukan hal ini secara rutin setiap satu hingga dua minggu sekali.
Jangan sampai menunggu lumut memenuhi wadah karena akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
4. Jaga sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman hidroponik, karena lingkungan yang bersih akan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
Pada lingkungan yang bersih, hama penyakit akan enggam tumbuh dan berkembang. Sebaliknya pada lingkungan yang kotor dan lembap maka peluang tanaman terserang hama dan penyakit akan lebih tinggi.
Untuk menjaga sanitasi lingkungan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
Bersihkan rumput-rumput liar yang ada di sekitar tempat tanam. Jangan biarkan sampah memenuhi lokasi tanam.
Buang sampah dari pemangkasan bagian tanaman dan jauhkan dari tanaman yang sehat.
Cek selalu intensitas cahaya yang masuk, jangan sampai cahaya matahari terhalang dan membuat lingkungan lembap.
Setiap satu bulan sekali usahakan untuk melakukan penyemprotan menggunakan pestisida (insektisida dan fungisida) di sekitar lingkungan tumbuh.
5. Cek kondisi tanaman secara berkala
Amati kondisi tanaman secara berkala merupakan poin terpenting dalam merawat tanaman hidroponik.
Dengan melakukan pengecekan secara intensif kita bisa mengetahui apa yang terjadi pada tanaman, karena jika terserang hama atau penyakit atau bahkan kekurangan larutan nutrisi, tanaman menunjukkan gejala seperti daun menguning, kering, dan gejala lainnya.
6. Cek kondisi media tanam
Kondisi media tanam juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan tanaman. Oleh karena itu, selalu cek kondisi media tanam.
Jika memang sudah tidak layak maka jangan sayang-sayang untuk mengganti media tanam yang baru.
Selain itu, tidak disarankan menggunakan media tanam bekas yang telah digunakan, dikhawatirkan media lama yang digunakan kembali tanpa proses sterilisasi dapat membawa inang hama dan penyakit yang akan berbahaya bagi pertumbuhan tanaman.
7. Buang dan jauhkan tanaman yang sakit dari tanaman yang sehat
Intensitas serangan hama dan penyakit dapat menimbulkan keadaan kritis pada tanaman, bahkan tanaman bisa mati karenanya. Oleh karena itu, jika menemukan tanaman yang terkena serangan hama atau penyakit.
Segera cabut, buang dan jauhkan dari tanaman yang sehat. Cara terbaik adalah dengan membakarnya agar tidak berpindah ke tanaman yang sehat.
https://www.kompas.com/homey/read/2023/08/08/195300976/cara-merawat-tanaman-hidroponik-yang-baik-dan-benar