JAKARTA, KOMPAS.com - Kelinci yang awalnya sehat bisa sakit secara tiba-tiba. Ada beberapa jenis penyakit kelinci yang sering menyerang.
Penyakit tersebut bisa mengakibatkan kelinci menderita hingga berisiko mati. Maka dari itu, pemilik kelinci peliharaan harus memiliki pengetahuan jenis penyakit pada kelinci dan cara mengobatinya.
Dikutip dari buku Beternak Kelinci Potong, Rabu (2/8/2023), berikut ini penjelasan selengkapnya.
1. Luka
Kelinci seringkali mengalami luka akibat gigitan tikus, anjing, atau tikus. Selain itu, luka pada kelinci juga bisa diakibatkan terkena benda tajam.
Maka dari itu, sebaiknya jauhkan kelinci dari predator atau benda tajam. Jika terlanjur memiliki luka, maka bersihkan luka tersebut dengan air hangat.
Rambut atau bulu di sekitar luka juga perlu dipotong. Tujuannya untuk menghilangkan bakteri.
Luka tersebut juga bisa diobati menggunakan garam atau obat merah.
2. Diare
Diare adalah penyakit yang juga sering menyerang kelinci. Penyebab penyakit ini antara lain; perubahan makanan, tidak ada serat yang diberikan, pakan terlalu berair, hingga stres.
Gejala kelinci yang sedang diare yaitu kotorannya lembut hingga air, kelinci menjadi pendiam, dan berat badan turun. Cara mengobati penyakit ini yaitu dengan membiarkan kelinci puasa selama satu hari.
Apabila belum sembuh, maka berikan kulit jagung bagian dalam yang mengandung sedikit air. Obat lain yang bisa diberikan yaitu fladex dosis setengah tablet untuk kelinci dewasa yang dicampur dalam teh hangat. Berikan 2 kali sehari pada pagi dan malam hari.
3. Kudis
Kudis merupakan penyakit kelinci yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei. Serangan kutu ini menyebabkan kelinci merasa gatal-gatal.
Bagian tubuh yang biasanya pertama terserang yaitu kepala, kemudian menjalar ke mata, hidung, kaki, hingga ke seluruh tubuh. Penyakit ini bisa menyebabkan infeksi yang ditandai dengan warna berubah menjadi kemerahan, bulu rontok, dan gatal-gatal yang menyiksa.
Pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan rutin membersihkan dan menyemprotkan desinfektan pada kandang. Setelah itu, keringkan kandang dan biarkan kosong minimal 15 hari.
Sementara itu, pengobatan yang bisa dilakukan yaitu mencukur bulu di sekitar gejala kudis. Kemudian, cuci kulit yang luka dengan air hangat.
Setelah bersih, lap sampai kering dan oleskan luka dengan obat kudis. Kelinci yang terkena penyakit ini sebaiknya dikarantina agar tidak menular kelinci lain.
4. Pilek
Penyakit pilek yang diderita kelinci bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Gejalanya bisa diketahui dengan keluarnya lendir berwarna jernih atau keruh dari hidung.
Biasanya, kelinci yang pilek juga akan sering bersin-bersin. Kaki depannya selalu berusaha menggaruk hidung.
Kaki dan bulu badannya juga terlihat basah. Gejala lain yang biasanya muncul yaitu mata sembab, basah, dan berair.
5. Cacingan
Tak hanya manusia, kelinci juga bisa mengalami penyakit cacingan. Menyebabkan karena ada cacing kecil berwarna putih yang hidup di usus belakang.
Kelinci yang cacingan biasanya memiliki badan kurus, lemah, pucat, perutnya kembung, dan nafsu makan berkurang. Bulunya juga menjadi kusam, berdiri, dan mudah rontok.
Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan menjaga sanitasi di dalam maupun di luar kandang. Peralatan kandang juga harus bersih.
https://www.kompas.com/homey/read/2023/08/02/171400176/inilah-5-penyakit-kelinci-dan-cara-mengobatinya