Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Kesalahan Membeli Furnitur Bekas yang Harus Dihindari

JAKARTA, KOMPAS.com - Furnitur adalah salah satu barang bekas yang banyak dibeli. Akan tetapi, penting untuk membeli furnitur bekas yang tepat dan kondisinya masih baik.

Dikutip dari Bobvila, Sabtu (8/7/2023), meluangkan waktu untuk memilih furnitur bekas berkualitas tinggi dalam kondisi baik dapat membantu Anda melengkapi rumah tanpa menghabiskan terlalu banyak uang.

Namun, jika Anda tidak memperhatikan beberapa pertimbangan utama, furnitur bekas yang Anda pilih mungkin terbukti membuang-buang uang atau bahkan membahayakan kesehatan atau keselamatan Anda dan keluarga.

Berikut beberapa kesalahan membeli furnitur bekas yang harus dihindari.

1. Membeli kasur bekas

Kasur adalah salah satu barang terburuk untuk dibeli dalam kondisi bekas. Meskipun mungkin tergoda untuk membeli kasur bekas daripada menghabiskan lebih banyak untuk kasur baru, penghematannya tidak sepadan.

Kasur dapat menyerap bau, noda, dan bahkan zat berbahaya. Selain itu, Anda tidak tahu apa-apa tentang orang yang tidur di kasur tersebut sebelum dijual.

Membeli kasur bekas juga meningkatkan risiko masuknya jamur, kutu busuk, dan tungau debu ke rumah. Sementara kasur bekas bukanlah ide yang bagus untuk siapa pun, Anda juga harus menghindarinya saat memilih kasur boks bayi.

2. Membeli furnitur yang berbau tidak sedap

Bau tidak sedap, termasuk bau busuk juga harus diperhatikan saat membeli bekas. Furnitur, terutama yang berlapis kain, dapat menyerap bau asap, bau hewan peliharaan, urin, dan lainnya.

Begitu berada di dalam kain, bau ini bisa sangat sulit dihilangkan. Padahal, jika Anda membawa furnitur yang bau ke dalam rumah, bau tersebut bisa diserap oleh furnitur lain di dalam ruangan.

3. Tidak memeriksa tanda-tanda kerusakan struktural

Sebelum membeli furnitur bekas apa pun, penting untuk memeriksa dengan cermat setiap bagian dari tanda-tanda kerusakan besar. Meskipun Anda dapat dengan mudah memperbaiki atau menghilangkan noda, kerusakan struktural akan lebih sulit dan mahal untuk diperbaiki.

Saat Anda memeriksa bagian tersebut, cari retakan, kaki atau penyangga yang patah, dan tanda-tanda perbaikan sebelumnya. Menemukan semua ini adalah tanda peringatan bahwa furnitur tersebut mungkin tidak memiliki struktur yang baik.

Jika Anda melihat kursi atau sofa, duduklah di sana dan dengarkan suara letupan atau derit yang dapat menunjukkan adanya masalah.

4. Tidak memperhatikan bagian yang hilang

Penting juga untuk memastikan bahwa tidak ada bagian yang hilang. Misalnya, jika Anda membeli satu set meja rias, periksa kembali apakah semua laci, tarikan laci, cermin, dan bagian lainnya ada.

Begitu juga dengan rak buku, pastikan semua rak dan pasak rak yang Anda perlukan ada dan tidak hilang. Suku cadang yang hilang bisa jadi sulit untuk diganti, terutama untuk furnitur tua.

Rayap dan kutu busuk adalah dua jenis serangga yang mungkin bersembunyi di furnitur bekas, dan berpotensi mengikuti Anda pulang ke rumah.

Furnitur kayu yang dipenuhi rayap dapat menunjukkan kerusakan yang terlihat saat Anda memeriksa bagian dalam atau alasnya. Beberapa tanda rayap lainnya termasuk frass atau kotoran rayap, berbentuk pelet heksagonal kecil yang warnanya sama dengan kayu yang dimakan.

Anda mungkin juga melihat tumpukan sayap rayap. Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini atau bahkan rayap hidup, sebaiknya tidak membeli furnitur itu.

Kutu busuk tidak hanya ditemukan di kasur bekas, namun juga dapat ditemukan di sofa berlapis kain, kursi, dan furnitur kain lainnya. Lebih baik tidak usah membeli furnitur berlapis kain dalam kondisi bekas.

6. Tidak memperhatikan bukti adanya jamur

Jamur adalah zat lain yang tidak ingin Anda bawa pulang ke rumah. Jamur menimbulkan masalah kesehatan yang serius, terutama bagi orang dengan masalah pernapasan yang disebabkan oleh alergi atau asma.

Jika Anda membeli furnitur dengan jamur yang tumbuh di atau di dalamnya, jamur dapat menyebar dan merusak perabot dan perlengkapan lain di rumah.

Periksa furnitur bekas dengan saksama, lihat ke dalam laci dan lemari, dan di sepanjang alasnya. Jamur dan jamur terkadang terlihat seperti debu atau kotoran.

7. Tidak mengevaluasi kondisi dan kenyamanan

Selain menilai setiap furnitur untuk kemungkinan masalah kesehatan atau keselamatan, penting juga untuk memastikan bahwa Anda hanya membeli furnitur dalam kondisi yang dapat digunakan.

Anda juga harus menguji kursi dan sofa untuk memastikannya cukup nyaman sehingga Anda dapat duduk di atasnya dengan aman pula.

8. Membeli furnitur bekas yang terlalu mahal

Keuntungan dari belanja furnitur bekas adalah bisa menghemat uang. Meskipun Anda sedang melihat furnitur antik atau vintage, Anda tidak boleh membelanjakan uang untuk membeli barang yang terlampau mahal.

Bandingkan harga untuk memastikan Anda mendapatkan penawaran yang bagus. Jangan lupa juga memperhitungkan biaya perbaikan yang diperlukan.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/07/08/102000976/8-kesalahan-membeli-furnitur-bekas-yang-harus-dihindari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke