Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Hal tentang Bayi Burung yang Perlu Diketahui Sebelum Memeliharanya

Mingu-minggu pertama kelahiran burung menjadi fase sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya. 

Pada fase tersebut, bayi burung membutuhkan perawatan dan perhatian besar, tapi juga rentan terhadap ancaman penyakit maupun mangsa untuk burung yang hidup di alam liar.

Bayi burung memang menggemaskan, tetapi sangat berbeda dengan burung dewasa. Karena itu, memelihara burung saat masih bayi membutuhkan perhatian dan kesabaran lebih. 

Apabila berkeinginan memelihara burung saat bayi, berikut sejumlah hal yang perlu diketahui tentang bayi burung dikutip dari The Spruce, Kamis (26/1/2023).  

Bayi burung altricial ini akan menumbuhkan bulu-bulunya dengan cepat setelah menetas, tetapi membutuhkan lebih banyak perawatan dari induk atau pemiliknya agar tetap hangat dan sehat.

Bayi burung yang prosial, seperti bebek dan angsa, terlahir dengan bulu halus dan dapat meninggalkan sarang untuk mencari makan hanya beberapa jam setelah menetas meski sang induk masih membimbing serta melindungi mereka. 

Bayi burung bisa terlihat sangat berbeda dari induknya

Bahkan burung kicau yang paling cemerlang pun sering memiliki keturunan yang menjemukan dan kusam. Banyak pula bayi burung yang memiliki bulu berbintik-bintik atau bergaris-garis sebagai kamuflase untuk melindunginya dari pemangsa sampai mereka belajar terbang dan lebih mandiri.

Pada banyak spesies, bayi burung pertama kali menyerupai burung betina, apa pun jenis kelaminnya. Untuk burung yang mengarungi air, anakan burung jauh lebih kecil dan kusam daripada induknya, tetapi tumbuh cepat.

Induk burung bekerja keras untuk menyediakan protein ekstra dengan memberikan serangga, ikan, atau daging, tergantung spesiesnya.

Beberapa spesies, termasuk flamingo dan merpati, menghasilkan susu untuk memberi makan bayi burung, sementara yang lain, seperti burung pantai, mengajari bayi mereka mencari makan sejak usia muda dan membiarkannya bereksperimen dalam mencari makanan. 

Bayi burung meninggalkan sarang sebelum dewasa

Induk burung harus mengeluarkan bayinya dari sarang sebelum dewasa. Jika tidak, bayi burung tidak akan memiliki kemampuan bertahan hidup yang diperlukan.

Tidak ada ruang di dalam sarang bagi bayi burung untuk meregangkan dan memperkuat sayapnya. Dengan berada di luar sarang, bayi burung bisa berlatih mencari makan dan mempelajari lingkungan sekitar sebelum dewasa. Namun, induk burung akan tetap tinggal di dekatnya untuk merawat anak-anak mereka.

Bayi burung sering bermigrasi sendirian

Migrasi memang berbahaya, tetapi banyak burung muda yang belum pernah bermigrasi berhasil bermigrasi dengan mengandalkan naluri mereka, bukan bimbingan sang induk.

Pada saat siap bermigrasi, burung dewasa mungkin sudah pergi dan bayi-bayi itu menemukan jalan ke bagian lain dari wilayah jelajahnya yang berjarak ratusan atau ribuan mil jauhnya sendirian. Bahkan burung kolibri kecil pun bermigrasi sendiri.  

Sarang burung yang kokoh dan ditempatkan dengan baik atau terlindung mungkin terlihat sebagai tempat tinggal yang menarik, tetapi bisa jadi tidak sehat untuk bayi burung jika sarang yang sudah tua tidak dibuang atau tidak dilakukan langkah-langkah lain untuk melindungi sarang.

Suhu tinggi, predator, tungau, penyakit, dan pengap adalah bahaya yang dihadapi bayi burung. Bencana alam, polusi, dan predator invasif juga mengancam area bersarang. 

Bayi burung menghadapi banyak ancaman

Kematian bayi burung cukup tinggi. Namun, berbeda dengan orang tua manusia, banyak induk burung tidak akan melakukan segala cara untuk melindungi anaknya.

Induk burung juga harus mempertimbangkan kelangsungan hidup mereka sendiri. Apabila risikonya terlalu besar, induk burung akan meninggalkan sarang dan anak-anaknya.

Namun, pemilik burung harus mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi bayi burung mereka seperti membersihkan rumah burung atau mengusir kucing liar. 

https://www.kompas.com/homey/read/2023/01/26/142200376/7-hal-tentang-bayi-burung-yang-perlu-diketahui-sebelum-memeliharanya

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pakcoy dari Biji dengan Mudah

Cara Menanam Pakcoy dari Biji dengan Mudah

Pets & Garden
7 Ide Dekorasi Meja Rias yang Cantik dan Menarik

7 Ide Dekorasi Meja Rias yang Cantik dan Menarik

Decor
6 Ide Dekorasi Kamar Tidur Modern Abad Pertengahan

6 Ide Dekorasi Kamar Tidur Modern Abad Pertengahan

Decor
7 Alasan Kucing Tidur Terus, Bisa Jadi Stress

7 Alasan Kucing Tidur Terus, Bisa Jadi Stress

Pets & Garden
6 Ide Desain Kolam Renang di Halaman Belakang Rumah

6 Ide Desain Kolam Renang di Halaman Belakang Rumah

Housing
6 Ide Ruang Tamu Modern Abad Pertengahan, Cantik dan Nyaman

6 Ide Ruang Tamu Modern Abad Pertengahan, Cantik dan Nyaman

Decor
4 Tips Memilih Food Processor Terbaik

4 Tips Memilih Food Processor Terbaik

Home Appliances
5 Ide Desain Rumah Bergaya Spanyol yang Sederhana dan Nyaman

5 Ide Desain Rumah Bergaya Spanyol yang Sederhana dan Nyaman

Housing
6 Ide Gaya dan Penempatan Cermin di Kamar Tidur

6 Ide Gaya dan Penempatan Cermin di Kamar Tidur

Decor
5 Pohon Berbunga Cantik yang Bisa Ditanam di Halaman Rumah

5 Pohon Berbunga Cantik yang Bisa Ditanam di Halaman Rumah

Pets & Garden
7 Tips Merapikan Dapur Menurut Ahli agar Bebas Kekacauan

7 Tips Merapikan Dapur Menurut Ahli agar Bebas Kekacauan

Do it your self
Panduan dan Cara Memilih Karpet untuk Ruangan

Panduan dan Cara Memilih Karpet untuk Ruangan

Decor
Catat, 7 Kesalahan Dekorasi Ruang Tamu yang Harus Dihindari

Catat, 7 Kesalahan Dekorasi Ruang Tamu yang Harus Dihindari

Decor
Daun Lidah Mertua Menguning? Ini 5 Penyebabnya

Daun Lidah Mertua Menguning? Ini 5 Penyebabnya

Pets & Garden
Ciri-ciri Kucing Sudah Tua, Kenali 10 Tanda Ini

Ciri-ciri Kucing Sudah Tua, Kenali 10 Tanda Ini

Pets & Garden
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke