Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pilihan Warna Kamar Tidur yang Harus Digunakan dan Dihindari

JAKARTA, KOMPAS.com - Tampilan kamar tidur memengaruhi kemampuan Anda untuk tidur nyenyak. Ini termasuk pemilihan warna kamar tidur yang dapat membuat perbedaan dalam hal kualitas tidur. 

Pakar psikologi warna menemukan bahwa beberapa warna membuat orang merasa tenang, sementara yang lain membuat mereka merasa waspada.

Dilansir Express.co.uk, Jumat (23/9/2022), Geoff McKinnen, pelatih tidur bersertifikat di Amerisleep, menjelaskan warna terbaik dan terburuk untuk tidur seperti berikut ini. 

Warna terburuk untuk kamar tidur

Abu-abu dan coklat mendukung emosi negatif, sementara ungu dan merah meningkatkan kewaspadaan. Kamar tidur dengan warna ini, cenderung akan tidur kurang dari tujuh jam setiap malamnya. 

Sementara itu, ungu cerah bukanlah pilihan yang baik untuk kamar tidur.

Warna ungu cerah memiliki nada kemerahan, meningkatkan tingkat energi dan membuat Anda tetap waspada, tetapi warna ungu yang lebih lembut dapat meningkatkan rasa kantuk.

Jika Anda ingin mengecat kamar tidur Anda dengan warna ungu, cobalah untuk memilih nada yang lebih kalem, seperti lavender. 

Abu-abu gelap adalah warna aksen yang bagus tetapi mengecat dinding dengan warna gelap ini dan menambahkan tempat tidur abu-abu menciptakan suasana yang suram.

Perak atau abu-abu dengan nada biru adalah pilihan yang lebih baik jika Anda menginginkan warna netral.


Di sisi lain, coklat adalah warna suram, meningkatkan perasaan sedih di bawah sadar dan menyebabkan kegelisahan, bukan perasaan yang nyaman untuk suasana kamar tidur.

Adapun merah adalah warna yang menyegarkan, meningkatkan detak jantung. Satu studi menemukan warna merah meningkatkan aktivitas otak dan meningkatkan kewaspadaan, sesuatu yang tidak Anda inginkan ketika mencoba untuk bersantai dan tertidur.

Warna yang dapat diaplikasikan ke kamar tidur

Untuk membantu tertidur nyenyak, ada beberapa warna yang dapat digunakan di kamar tidur, yakni biru, kuning, hijau, perak, oranye, dan merah muda. Warna-warna ini mengurangi stres dan menenangkan sistem saraf.

Cobalah untuk tetap menggunakan warna netral atau pastel untuk suasana yang lembut dan ramah.

Warna biru dikaitkan dengan ketenangan dan relaksasi. Otak lebih peka terhadap warna biru daripada warna lain berkat reseptor khusus yang disebut sel ganglion, yang terletak di retina.

Sel ganglion mengumpulkan informasi dari lingkungan visual dan mengubah informasi ini menjadi sinyal kimia ke hipotalamus, bagian otak yang bertanggung jawab untuk memproduksi hormon, seperti melatonin dan kortisol.

Melatonin adalah hormon tidur yang memengaruhi siklus tidur-bangun, dan kortisol adalah hormon stres, membuat Anda tetap waspada di siang hari.

Selain biru, warna kuning yang lebih lembut dapat menciptakan lingkungan yang tenang karena nada yang diredam meniru sinar matahari.

Kuning lembut mengurangi stres dan meningkatkan ketenangan, sehingga Anda bisa tidur nyenyak. Warna cerah meningkatkan energi dan harus dihindari.

Warna untuk relaksasi
Warna hijau adalah pilihan warna lain yang sangat baik untuk relaksasi. Hijau juga merupakan warna lain yang mudah dilihat mata karena, seperti warna biru, mereka sensitif terhadap cahaya hijau. Mirip dengan ruang biru, ruang hijau membantu Anda merasa tenang dan damai karena hijau adalah warna yang tidak merangsang.

Selain itu, warna perak adalah pilihan yang bagus jika Anda lebih suka warna-warna netral. Tidak seperti warna abu-abu gelap, perak menimbulkan ketenangan, tetapi pastikan untuk memilih warna perak matte dan bukan cat yang mengkilap, karena kilau memantulkan cahaya terang apa pun, membuat Anda tetap terjaga.

Dan warna oranye terang, termasuk coklat dan krem, memiliki nada hangat yang mengingatkan pada pantai berpasir, menciptakan ruang yang ramah di kamar tidur Anda. Pilih warna oranye dengan nada coklat, seperti terakota, dan hindari warna oranye terang karena menyegarkan otak.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/09/23/101500276/pilihan-warna-kamar-tidur-yang-harus-digunakan-dan-dihindari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke