JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa jenis tanaman hias diketahui menghasilkan oksigen, berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan. Menanam tanaman hias ini di dalam ruangan dapat meningkatkan kekuatan mental, kekebalan, dan tingkat energi Anda.
Dikutip dari Balcony Garden Web, Jumat (19/8/2022), tanaman dengan luas permukaan yang besar dapat menghasilkan lebih banyak oksigen dengan lebih banyak bukaan yang disebut stomata untuk memungkinkan fotosintesis.
Efeknya, tanaman ini dapat menjadi tambahan yang bagus untuk kantor dan rumah tertutup, menyaring polutan berbahaya dan menambahkan oksigen ke dalam ruangan.
Berikut beberapa tanaman hias indoor yang menghasilkan oksigen yang perlu dimiliki di rumah Anda.
1. Sirih gading (Epipremnum aureum)
Sirih gading adalah tanaman dalam ruangan nomor satu untuk penghasil oksigen karena tingkat konversinya yang cepat.
Dalam sebuah eksperimen, sirih gading mampu menunjukkan pengurangan karbon dioksida sebesar 6,5 persen, di mana ia menurunkan kandungan CO2 dari 454PPM menjadi 425PPM, sehingga meningkatkan kadar oksigen.
Selain itu, studi yang dilakukan di Malaysia menemukan bahwa sirih gading menyerap 17,10 persen CO2, membuatnya turun menjadi 377 ppm dari 455 ppm dari udara dalam ruang tertutup.
2. Peace lily (Spathiphyllum wallisii)
Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of Technology Sydney, Australia, menunjukkan bahwa bunga peace lily dapat menurunkan keberadaan karbon dioksida dan membantu meningkatkan persentase oksigen di ruangan yang berventilasi baik sebanyak 25 persen.
Tanaman ini ini juga mendapatkan tempat dalam studi udara bersih NASA karena kemampuannya dalam membersihkan udara.
3. Palem kuning atau areca palm (Dypsis lutescens)
Palem kuning dihargai dengan kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan meningkatkan levelnya di area penyimpanannya. Tanaman ini juga menyaring polutan berbahaya seperti xilena, toluena, dan formaldehida.
Meletakkan dua tanaman hias besar seperti pohon palem kuning di area 9,2 meter persegi dapat meningkatkan kadar oksigen di sekitarnya.
4. Lidah mertua (Sansevieria trifasciata)
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Naresuan, Phitsanulok, Thailand, memvalidasi lidah mertua sebagai salah satu tanaman dalam ruangan yang paling banyak menghasilkan oksigen karena dapat menyerap karbon dioksida pada 0,49 ppm per meter kubik dalam ruangan tertutup.
Lidah mertua mengeluarkan oksigen dan menyerap karbon dioksida di malam hari, bersama dengan benzena, formaldehida, xilena, dan toluena.
5. Beringin (Ficus benjamina)
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pukyong National University, Busan, Korea Selatan, pohon beringin berhasil menurunkan konsentrasi CO2 dari udara, sehingga meningkatkan kadar oksigen dengan selisih yang cukup besar.
Ini juga merupakan tanaman yang ampuh untuk menyaring VOC berbahaya seperti formaldehida, benzena, dan trikloroetilen.
6. Anggrek (Orchidaceae)
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di ekstensi South Dakota State University, anggrek melepaskan oksigen di malam hari, menjadikannya salah satu tanaman terbaik untuk kamar tidur. Bunga-bunga indah dari tanaman juga akan membuat ruang lebih estetis.
7. Tanaman laba-laba (Chlorophytum comosum)
Meskipun tanaman laba-laba bukanlah tanaman penghasil oksigen paling banyak dalam daftar, tanaman ini mendapatkan tempatnya di sini karena merupakan salah satu tanaman terbaik untuk mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas, menurut University of Vermont.
Beberapa penelitian di Amerika Serikat dan Inggris juga menyatakan bahwa tanaman ini dapat menurunkan kecemasan hingga 37 persen, tingkat depresi sebesar 58 persen, dan kelelahan hingga 38 persen.
8. Daun bahagia (Dieffenbachia)
Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Kastamonu, tanaman ini efektif dalam mengurangi kadar CO2 dari 1.868 menjadi 1.506 ppm dalam waktu 24 jam, sehingga meningkatkan kadar oksigen.
Tanaman daun bahagia juga membersihkan VOC seperti aseton, benzena, formaldehida, dan toluena di dalam rumah.
https://www.kompas.com/homey/read/2022/08/19/104200276/8-tanaman-hias-indoor-penghasil-oksigen-tak-hanya-lidah-mertua